FaktualNews.co

Tuntut Pembunuhan 6 Laskar FPI Diusut, FSUP Wadul DPRD Lamongan

Peristiwa     Dibaca : 1120 kali Penulis:
Tuntut Pembunuhan 6 Laskar FPI Diusut, FSUP Wadul DPRD Lamongan
FaktualNews.co/faisol
Para perwakilan FSUP saat datangi gedung DPRD Lamongan.

LAMONGAN, FaktuaNews.co-Usai melakukan demonstrasi di Mapolsek Paciran, Forum Silaturahmi Ulama Pantura (FSUP) mendatangi gedung DPRD Jalan Basuki Rahmat, Kabupaten Lamongan, Senin (21/12/2020).

Mereka meminta DPRD mendorong pengusutan tuntas pembunuhan 6 Laskar Front Pembela Islam (FPI) yang bertugas mengawal Imam Besar FPI Habib Rizieq di Tol Jakarta Cikampek. Terdapat 26 orang perwakilan FSUP mendatangi kantor DPRD Lamongan.

Pernyataan sikap umat Islam Pantura bergerak untuk keadilan dan HAM yang dipimpin Ustad Azhari Dipo Kusumo tersebut meminta DPRD sebagai penyambung aspirasi di Lamongan untuk menyelesaikan kasus tersebut.

Kedatangan perweakilan FSUP ke DPRD Lamongan ingin menyuarakan aspirasi FSUP karena ada mereka merasa ada ketimpangan keadilan di negeri ini. Salah satunya 6 laskar FPI dan adanya ketimpangan keadilan terhadap Imam Besar FPI Habib Rizieq.

“Kami ke sini karena ada saudara kami yang terbunuh yang diduga dilakukan polisi. Karena suatu kedzoliman dan ketidakadilan, maka jangan gembor-gembor soal Pancasila dan NKRI namun tindakan tidak sesuai Pancasila,” tegas anggota FSUP, KH Abdul Hakam Mubarok.

Ustad Barok yang juga Pengasuh Ponpes Karangasem Paciran Lamongan meminta DPRD Lamongan supaya kasus ini diusut tuntas sampai keakar – akarnya.

“Saya menyesalkan Presiden dan DPR tidak mengucapkan bela sungkawa kepada 6 orang umat Islam yang dibunu. Apabila kasus ini bisa diusut tuntas maka Pemerintahan saat ini benar – benar menegakkan Pancasila dan NKRI,” ujar ustaz Hakam Mubarok.

Aksi tersebut juga diikuti oleh Ustaz Khozin kakak tertua terpidana mati bom Bali 1 Amrozi. Ustaz Khozin berharap agar aspirasi FSUP betul – betul disampaikan.

“Kami semua paham situasai saat ini adalah kezaliman, kami mengetahui sendiri remaja – remaja yang menggunakan kaos Habib Rizieq disweeping dan kenapa orang yang menggunakan kaos Palu Arit dibiarkan. Apakah ini negara Pancasila,” kata Ustas Khozin Ketua Yayasan Al Islam Desa Tengulun, Kecamatan Solokuro, Lamongan.

Aksi FSUP diterima langsung Ketua DPRD Lamongan, Abdul Ghofur. Di hadapan ulama Paciran, Ghofur menyampian aspirasi FSUP akan diteruskan ke Pusat.

“DPRD merasa senang menerima aspirasi dari para kiai dan masyarakat Lamongan, semoga bermanfaat dan ada titik temu, ada rasa keadilan,” katanya.

Selanjutnya Ketua DPRD Lamongan akan merapatkan masalah tersebut dengan leading sector. “Kami akan rapatkan dengan yang berwenang dalam hal ini komisi D DPRD Lamongan, selanjutnya akan kami sampaikan ke pPusat,” Kata Ghofur.

Selanjutnya puluhan anggota FSUP meninggalkan gedung wakil rakyat dengan harapan aspirasinya dipenuhi pemerintah.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Sutono Abdillah