JEMBER, FaktualNews.co – Wabup Jember Abdul Muqiet Arif menemui massa aksi dan menghimbau untuk membubarkan diri saat menggelar unjuk rasa bela Kiai Muqiet, Selasa (22/12/2020).
Hal ini dilakukan oleh pria yang juga pengasuh Ponpes Al Falah Kecamatan Silo ini, karena diketahui Bupati Jember Faida tidak ada di kantornya dan tidak menemui para pengunjuk rasa yang mayoritas santri se-Kabupaten Jember itu.
Pantauan di lokasi aksi, massa aksi ribuan santri se Kabupaten Jember itu. Ngotot untuk tidak membubarkan diri, dan mengancam akan terus melakukan aksinya hingga sore hari.
Pasalnya Bupati Jember Faida, dan sejumlah pejabat yang diduga melakukan intimidasi kepada Wabup Jember Kiai Muqiet saat di Kantor Kejari, Senin (14/12) kemarin itu. Tidak hadir menemui massa aksi yang berada di depan Kantor Pemkab Jember itu.
Bahkan Korlap Aksi Jumadi Made, mengancam akan terus melakukan aksinya bersama ribuan pendemo itu sampai sore hari.
“Terima Kasih Pak Kiai mau hadi di tengah-tengah kami menemui kami. Kami tidak terima tindakan yang dialami Pak Kiai. Sehingga kita minta Bupati Faida dan kroni-kroninya itu hadir dihadapan kami dan meminta maaf kepada jenengan (Wabup Jember),” kata Jumadi saat berada di atas mobil komando yang juga terdapat pengeras suaranya, Selasa (22/12/2020).
Jikalah Bupati Jember tidak segera hadir, Jumadi pun mengancam akan terus melakukan aksi dan enggan membubarkan diri.
“Kami tidak akan membubarkan diri sampai Faida ada di sini, atau minimal menelpon kepada Pak Kiai, dan diperdengarkan lewat Loudspeaker (pengeras suara, red). Kami tidak akan merepotkan pihak polisi yang menjaga kami, atau berbuat hal yang anarkis. Kita hanya tidak terima dengan apa yang dialami Pak Kiai,” tegasnya.
“Kami akan tunggu sampai pukul 5 sore nanti,” sambungnya.
Setelah berjalan alot, dan massa aksi enggan membubarkan diri. Wabup Jember Abdul Muqiet Arif pun menemui para pengunjuk rasa dan hadir di tengah-tengah massa aksi.
Abdul Muqiet Arif melakukan dialog singkat, agar mau untuk membubarkan diri. Akhirnya dicapai kesepakatan dan Kiai Muqiet bahkan menutup aksi unjuk rasa itu dengan berdoa bersama.
Pantauan di lokasi aksi, para pengunjuk rasa menunjukkan ketakdimannta kepada Wabup Jember sembari menangis dan mengejar Kiai Muqiet untuk memberikan dukungan moril.
Banyak dari para santri itu mengejar dan menangis saat menemui Kiai Muqiet. Kemudian mereka pun langsung membubarkan diri
“Kita ini semua muridnya Kiai, kita taat pada perintah kiai,” kata Jumadi.
Atas permintaan Kiai Muqiet massa pun membubarkan diri. “Kita melihat beliau (Abdul Muqiet Arif) sebagai sosoknya yang seorang kiai. Kita membubarkan diri, bukan perintah Wabup Jember. Tapi karena perintah Kiai Muqiet dan kita hormat untuk membubarkan diri,” ujarnya.
“Namun jika dalam jangka waktu tiga hari, Bupati Faida dan kroni-kroninya tidak minta maaf. Minggu depan kami akan aksi (unras) kembali, dengan massa yang lebih besar. Tidak ada lagi toleransi, juga tidak ada (alasan) Covid-Covid an,” pungkasnya.