JEMBER, FaktualNews.co – Perayaan Natal 2020 di tengah masa pandemi Covid-19 membuat sedih para jemaat gereja Santo Yusup Jember karena perayaan misa Natal kini dilaksanakan secara daring.
“Tahun ini kami bersedih perayaan Natal hanya bisa Misa lewat Youtube, berkumpul pun hanya dengan keluarga di rumah. Padahal tiap tahun kumpul keluarga, sanak saudara, dan para jemaat gereja lainnya,” kata salah seorang jemaat FX Yiddi Purwa Mardianta, Jumat (25/12/2020).
Padahal saat perayaan Paskah 2020, dia berharap Natal 2020 ini dapat dirayakan dengan melakukan ibadah di Gereja bersama-sama.
“Namun espektasi itu masih belum terjadi, karena saat Paskah tahun ini sudah merayakan dengan Misa Online, kita berpikir Natal tahun 2020 sudah bisa misa secara tatap muka. Namun kondisi Covid meningkat tinggi maka kami pun harus menerima dengan mengikuti Misa Kudus secara on line lagi,” ungkapnya.
Pria yang beralamat di Jalan Nanas 4 Nomor 23 Kecamatan Patrang ini, melewatkan perayaan Natal dengan berkumpul di ruang keluarga.
“Sambil membuka youtube lewat komputer, dan melihat pastor-pastor kepala gereja Paroki Santo Yusup Jember Romo Henrikus Suwaji, O Carm dari layar komputer. Yang tampil live streaming,” kata Yiddi.
Yiddi dan keluarganya, juga hanya kumpul bersama dalam satu ruangan dan tetap menyiapkan hiasan Natal meskipun sederhana.
Hal senada juga diungkapkan Ignatius Budiyono.
Ia mengaskan situasi perayaan Natal tahun ini harus dirayakan dengan suka cita tapi memang dalam kondisi prihatin.
“Karena perayaannya di tengah pandemi Covid-19 yang tidak boleh berkumpul, bertatap muka langsung, dan harus menerapkan 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan rajin mencuci tangan),” ujar Budiyono.
Sehingga pihak gereja Paroki Santo Yusup, kata dia harus menerapkan protokol kesehatan ketat, agar jangan sampai memunculkan klaster baru terkait kasus baru Covid-19.
“Kegiatan Misa Natal melalui akses daring harus tetap disikapi dengan suka cita. Karena makna Natal itu bagi kami umat Kristiani, memiliki makna mendalam,” tegas Budiyono.
“Memang sedih karena tidak bisa berkumpul dengan rekan, saudara, dan keluarga lainnya. Tapi bagaimanapun harus tetap disyukuri dengan baik dan jangan menghilangkan nilai-nilai Perayaan Natal ini,” tuturnya.
Sementara Romo Robertus Andy Priambada, O.Carm menuturkan, misa Natal lewat daring, adalah suatu hal yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya.
“Tapi kemudian bencana Virus Covid-19 masuk k Jember. Kita tidak mungkin lagi menolaknya. Sehingga mulailah gereja membuat solusi agar ibadah ini bisa terselenggara,” katanya.
Sebelumnya pada perayaan Paskah juga dilakukan kegiatan peribadatan di Gereja Paroki Santo Yusup dengan melalui siaran langsung lewat salah satu televisi di Jember.
“Kemudian saat ini, juga dilakukan cara yang sama. Tetapi lewat live streaming di Youtube. Ini upaya gereja untuk tetap memberikan kesempatan bagi Jemaah Gereja dalam beribadah. Untuk memikirkan keselamatan jemaah gereja, karena soal pandemi ini,” pungkas Romo Robertus Andy Priambada.