FaktualNews.co

Perawat di Pamekasan Keliling Beri Sunat Gratis Anak Kurang Mampu

Nasional     Dibaca : 724 kali Penulis:
Perawat di Pamekasan Keliling Beri Sunat Gratis Anak Kurang Mampu
FaktualNews.co/Mulyadi/
Ra Jamaluddin Syam seorang perawat di kabupaten Pamekasan yang menghibahkan hari liburnya untuk mengkhitan anak secara gratis.

PAMEKASAN, FaktualNews.co – Seorang perawat di Pamekasan, Madura, Jawa Timur, rela menghibahkan hari liburnya demi keliling ke desa-desa untuk mengkhitan anak secara gratis.

Ra Jamaluddin Syam, seorang perawat kelahiran 12 September 1977 ini setiap hari libur kantor yakni hari Sabtu dan Minggu berkeliling Kabupeten Pamekasan dengan menaiki sepeda motor N-Max untuk melakukan sunat gratis.

Dikatakan pria asal Desa Pangurayan, Proppo ini, ia melakukan sunat gratis untuk membantu masyarakat kecil dan masyarakat yang membutuhkan. Sebab, diakuinya, tidak sedikit ia menemukan masyarakat yang kesulitan saat hendak melakukan khitan anaknya.

“Untuk hari libur kantor saat ini saya melakukan khitan secara gratis untuk masyarakat Pamekasan. Terutama orang yang tidak mampu,” kata Ra Jamaluddin Syam, Sabtu (26/12/2020).

Saat ini, Ra Jamal sapaan akrabnya sedang menjadi abdi negara di Puskesmas kecamatan Omben Sampang sejak tahun 2019 hingga sekarang. Sebelumnya, ia bertugas di puskesmas Palengaan Pamekasan sejak sejak 2010 hingga tahun 2013.

Ra Jamaluddin Syam seorang perawat di kabupaten Pamekasan yang menghibahkan hari liburnya untuk mengkhitan anak secara gratis.

Ra Jamaluddin Syam seorang perawat di kabupaten Pamekasan yang menghibahkan hari liburnya untuk mengkhitan anak secara gratis. FaktualNews.co/mulyadi/

Selain itu, Ra Jamal juga menjadi Tenaga Kesehatan Haji Indonesia Wilayah (TKHI) Sampang.

Sejauh ini, sejak dirinya melakukan khitan gratis sejak tiga bulan lalu, tercatat sudah 300 anak yang sudah dikhitan dari tiga belas kecamatan yang ada di kabupaten Pamekasan.

Dalam mengkhitan, dia menggandeng dan bekerjasama dengan beberapa lembaga pendidikan, organisasi dan pemerintah desa (Pemdes) yang ada di kabupaten Pamekasan.

Untuk beli obat-obatan yang diberikan terhadap anak yang dikhitan, ia menggunakan sebagian uangnya dari gaji yang peroleh sebagai ASN.

“Saya datang langsung ke beberapa pelosok desa dan lembaga pendidikan. Saya naik sepeda sendiri dengan teman-teman yang lainnya,” pungkas alumnus Stikes Surabaya ini.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
S. Ipul