SURABAYA, FaktualNews.co – Warga Surabaya kesal atas ulah pemilik akun Youtube My Asean yang memparodikan lagu kebangsaan ‘Indonesia Raya’ ciptaan Wage Rudolf Supratman.
“Menurutku sih, apalagi kita sebagai warga negara Indonesia, lagu kebangsaannya diubah liriknya, dijelek-jelekin. Kita sebagai warga Indonesia ya sebel, mangkel,” ucap Raditya Wisnu Wardana (22) kepada media ini, Senin (28/12/2020).
Pemuda yang biasa disapa Dana ini pun mempertanyakan motif dan tujuan pemilik akun My Asean sengaja membuat video berisi parodi lagu ‘Indonesia Raya’ dengan merubah liriknya. Padahal, lagu tersebut dianggap sakral oleh sebagian besar masyarakat Indonesia.
“Kenapa sih kok dia (pemilik akun) kok sampai begitu. Maksudnya, ada masalah apa kok sampai menjelek-jelekan lagu kebangsaan Indonesia,” lanjutnya.
Mahasiswa Universitas 17 Agustus (Untag) Surabaya ini mendesak pemerintah Indonesia menyelidiki pemilik akun YouTube video kontroversial tersebut.
Jika pelakunya merupakan warga negara lain, Dana meminta supaya permasalahan diselesaikan secara diplomatis. Namun apabila tidak ada itikad baik dari negara yang bersangkutan, menurut Dana, sebaiknya Pemerintah Indonesia bersikap tegas dengan cara menempuh jalur hukum.
“Kalau ndak bisa diajak ngomong secara baik-baik ya bisa ditempuh secara hukum,” tegasnya.
Hal senada juga disampaikan Anik Fitriana (28), warga Rungkut Kidul Surabaya. Menurut perempuan yang kesehariannya sebagai seorang karyawati tersebut, unggahan lagu ‘Indonesia Raya’ yang diparodikan merupakan tindakan pengecut.
“Sungguh bikin geregetan saja, kalau lihat bahasanya itu seperti dari Malaysia,” aku dia.
Sebuah akun Youtube bernama My Asean memparodikan lagu kebangsaan ‘Indonesia Raya’ dengan merubah lirik-liriknya menjadi tidak patut didengar.
Video itu tidak saja memuat lagu kebangsaan Indonesia yang telah diubah total liriknya, tetapi juga mengganti lambang negara burung Garuda dengan ayam jago berlambang Pancasila, dilatarbelakangi bendera Merah Putih.
Video yang diunggah oleh akun dengan logo bendera Malaysia itu diketahui telah beredar sejak dua minggu lalu. Namun, berdasarkan penelusuran media ini, video yang dimaksud sudah tidak ditemukan di kanal Youtube My Asean.
Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta melalui akun Facebook-nya mengatakan sedang menyelidiki masalah ini. Kemudian, menegaskan bakal mengambil langkah tegas berdasarkan hukum yang berlaku jika benar ada warga negara Malaysia yang terlibat.