FaktualNews.co

5 Perbedaan Narsistik dan Percaya Diri

Gaya Hidup     Dibaca : 811 kali Penulis:
5 Perbedaan Narsistik dan Percaya Diri
FaktualNews.co/Istimewa
Ilustrasi aksi narsistik. (foto: talkspace.com)

SURABAYA, FaktualNews.co – Kepercayaan diri adalah suatu keyakinan akan diri sendiri (terutama dalam hal sukses menghadapi tantangan hidup), dan berperilaku sesuai dengan keyakinan tersebut.

Menurut dokter Sara Elise Wijono dilansir KlikDokter, mereka yang percaya diri merasa nyaman dengan dirinya sendiri, serta mengetahui kemampuan dan kelebihannya secara realistis.

Sementara orang dengan kepribadian narsistik merasa dirinya jauh lebih penting dibanding orang lain. Orang itu butuh diperlakukan spesial, ingin selalu dipuja dan dikagumi orang lain, serta kekurangan empati.

“Jadi, percaya diri berbeda dengan sifat narsis,” jelas dia.

Lantas, apa yang membedakan narsistik dengan percaya diri? Berikut ulasan Sara Elise Wijono tentang 5 perbedaan antara percaya diri dan narsistik.

1. Dasar dari tindakannya

Mereka yang narsis akan berperilaku untuk menutupi ketakutannya akan kegagalan, atau rasa tidak nyaman karena kelemahan yang dimiliki. Mereka sering kali merasa tidak memadai dan insecure.

Untuk menutupinya, mereka akan menggembar-gemborkan keberhasilannya dan selalu ingin dilihat sebagai yang terbaik. Di sisi lain, rasa percaya diri timbul sebagai hasil dari keberhasilan yang telah dicapai, nilai-nilai yang dipertahankan, dan rasa perhatian yang ditunjukkan kepada orang lain.

2. Pandangan terhadap diri sendiri dan orang lain

Orang yang narsis memandang diri sendiri berdasarkan kacamata orang lain. Karena itu mereka selalu ingin dianggap hebat. Mereka merasa lebih dibanding orang di sekitarnya, namun belum tentu mereka mencintai dirinya sendiri.

Sebaliknya, orang yang percaya diri cenderung nyaman dengan diri sendiri. Sehingga, pendapat orang lain tidak memengaruhi citra dirinya. Mereka pun akan menganggap dirinya sama seperti orang di sekitarnya – tidak lebih dan tidak kurang.

3. Respons terhadap kesalahan atau kelemahan

Seseorang yang narsistik tidak bisa menerima kalau dirinya melakukan kesalahan, dan tidak mau bertanggung jawab. Mereka akan berusaha untuk menyalahkan orang lain atau situasi bila dikonfrontasi akan kekurangannya.

Sementara, orang dengan rasa percaya diri yang baik dapat menunjukkan penyesalan saat melakukan kesalahan. Lalu, ia akan berusaha untuk memperbaikinya.

4. Hubungan sosial

Dalam hubungan sosial, si narsis akan merasa lingkungan pertemanannya berpusat pada dirinya. Sehingga, ia bisa menganggap orang lain ‘kurang’ atau berpendapat negatif mengenai mereka.

Orang narsis senang berdebat, mendominasi, sombong, bahkan merendahkan orang lain agar dianggap hebat. Tidak jarang penuh kecemburuan dan permusuhan.

Sebaliknya, si percaya diri akan merasa dekat dengan semuanya dalam lingkungan pertemanan. Ia juga berpendapat mengenai temannya secara positif.

Selain itu, orang percaya diri akan menjunjung kesetaraan, kerendahan hati, menghargai sesama, serta suka kasih sayang dan kerjasama.

5. Hubungan personal

Orang narsis sering kali memiliki hubungan personal yang bermasalah, karena ia tidak membutuhkan hubungan yang hangat dan intim. Di sisi lain, yang mereka butuhkan adalah dikagumi oleh orang lain.

Jika mendapatkannya, maka orang narsis akan merasa senang dan bangga. Namun, saat tidak dikagumi, ia akan malu dan malah bisa bereaksi marah atau agresif.

Lain halnya dengan orang percaya diri, ia mementingkan hubungan personal yang dekat dan intim. Ia sudah puas dengan dirinya sendiri, sehingga tidak butuh dikagumi terus-menerus. Kemarahan atau sikap agresif terhadap orang lain juga relatif jarang terjadi.

Berdasarkan beberapa perbandingan di atas, bisa dilihat bahwa narsis dan percaya diri jauh berbeda. Bahkan, sering kali sifat dan kelakuan di antara keduanya bertolak belakang!

Jadi, jangan mudah menganggap orang sebagai sosok narsis. Mungkin saja, tindakan yang dilakukan hanya menandakan rasa percaya diri yang tinggi.

Kelainan kepribadian narsistik membutuhkan penilaian oleh tenaga ahli terlatih. Jadi, jika Anda atau kenalan memiliki sifat-sifat yang sesuai dengan masalah kepribadian ini, disarankan untuk segera berkonsultasi lebih lanjut.

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Muhammad Sholeh
Sumber
KlikDokter
Tags