FaktualNews.co

Pedagang Ikan di TPI Puger Jember Naikkan Harga Tiga Kali Lipat

Ekonomi     Dibaca : 1172 kali Penulis:
Pedagang Ikan di TPI Puger Jember Naikkan Harga Tiga Kali Lipat
FaktualNews.co/Muhammad Hatta/
Warga mencari ikan di TPI Piger Jember, Kamis (31/12/2020).

JEMBER, FaktualNews.co – Harga ikan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Desa Puger, Kecamatan Puger, dimanfaatkan para pedagang di lokasi setempat. Harga ikan melambung tinggi hingga tiga kali lipat.

Pantauan di lokasi, para calon pembeli ikan itu datang dari wilayah setempat, Kota Jember dan Kabupaten Lumajang.

Mereka mencari ikan di TPI Puger untuk dimasak bersama keluarga merayakan malam pergantian tahun baru 2021 di tengah pandemi.

Kenaikan harga itu terpantau, yang biasanya ikan tongkol dengan ukuran panjang lengan orang dewasa, dijual Rp 10 ribu per ekor. Khusus hari ini dijual seharga Rp 30-40 ribu.

Sedangkan jenis ikan kecil, yakni ikan karang ataupun udang yang pada hari-hari biasa dijual kisaran Rp 10 ribu per kilonya. Kini naik 3 kali lipat menjadi Rp 40-90 ribu per kilo.

Kondisi inipun dikeluhkan oleh calon pembeli yang datang ke TPI di Kecamatan Puger itu.

“Harga ikan mahal banget sekarang. Sekarang naiknya sampai tiga kali lipat,” kata salah seorang calon pembeli ikan Dewi Asrin Medawati saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (31/12/2020) siang.

Wanita berumur 34 tahun asal Lumajang ini mengatakan, kenaikan harga ikan saat ini dinilai masih wajar olehnya.

“Mungkin dampak mau tahun baru, juga kan diterapkan aturan tidak boleh perayaan tahu baru karena Corona itu. Jadi orang-orang lebih banyak di rumah saja untuk merayakan sendiri tahun baruan dengan keluarga,” katanya.

“Identiknya dengan bakar-bakar ikan atau jagung, jadi momen itu mungkin juga dimanfaatkan penjual ikan itu. Ya maklumlah,” sambungnya.

Sementara itu saat dikonfirmasi terpisah, salah seorang penjual ikan Nursiami mengatakan, kenaikan harga ikan di TPI Puger, karena kondisi alam yang kurang bersahabat. Sehingga nelayan enggan melaut.

“Naiknya harga itu sudah sejak dua bulanan kemarin. Karena hujan dan angin kencang. Nelayan takut melaut, stok ikan juga sedikit,” kata Nursiami.

Wanita berumur 45 tahun ini mengungkapkan, kenaikan harga ini tidak kemudian dimanfaatkan sebagai aji mumpung oleh para pedagang.

“Tapi kenyataannya memang stok sedikit dan susah dapat ikan karena cuaca. Tidak kemudian karena tahun baruan. Tapi ya dianggapnya orang begitu (momen tahun baru) terserah. Tapi tetap Alhamdulillah pembeli juga banyak,” katanya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
S. Ipul