Komisi V Akan Panggil Kemenhub Soal Kecelakaan Pesawat Sriwijaya SJ 182
JOMBANG, FaktualNews.co – Komisi V DPR RI masih menunggu hasil evaluasi dan penyebab pasti kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ182 tipe 737-500 tujuan Jakarta-Pontianak yang terjadi pada Sabtu, 9 Januari 2021.
Hanya saja, dalam waktu dekat komisi yang membidangi infrastruktur ini bakal segera melakukan rapat dengan Kementerian Perhubungan untuk mendengar secara langsung laporan mengenai insiden itu.
Anggota Komisi V DPR RI, Sadarestuwati menjelaskan selain KEMENHUB, pihaknya juga bakal memanggil Basarnas, KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transpiortasi) serta BMKG(Badan Meteorologi, Klematologi dan Geofisika).
“Sampai hari ini belum diketahui sebab musabab dari kejadian tersebut, namun menurut Basarnas ada alat yang mati untuk menghubungkan ke lampu, itu yang memudahkan ketika pesawat itu jatuh untuk mengetahui posisinya dimana, itu yang disampaikan Basarnas,” katanya kepada FaktualNews.co, Minggu (10/1/2021).
“Akan tetapi penyebab pastinya apakah itu karen kerusakan mesin, atau cuaca yang tidak memungkinkan atau lainya atau bahkan human error, itu yang belum kami ketahui,” tambahnya.
Saat disinggung mengenai laik tidaknya pesawat yang sudah beroperasi sejak 26 tahun lalu ini, wanita yang akrab disapa Mbak Estu tak begitu mempersoalkan. Kata dia, itu tidak ada bedanya dengan merawat mesin kendaraan atau mobil.
“Sebenarnya meski 26 tahun itu kan sama seperti mobil, umur kendaraan sampai 20 tahun, tapi kalau perawatannya bagus ya tidak ada masalah, makanya perlu ditanyakan lagi mengenai kondisi pesawat ini laik mengudara atau tidak tapi menurut informasi dari pihak Sriwijaya bahwa pesawat itu laik untuk mengudara,” ungkapnya.
Pesawat komersial Sriwijaya Air tipe Boeing 737-500 rute Jakarta-Pontianak ‘diduga jatuh’ sekitar pukul 14.40 WIB, Sabtu, 9 Januari 2021.Pesawat jatu di sekitar perairan Pulau Lancang dan Pulau Laki, Kepulauan Seribu, Laut Jawa.
Pesawat itu membawa 62 orang penumpang dan awak pesawat. Meliputi, 50 orang penumpang termasuk tujuh orang anak-anak dan tiga orang bayi serta 12 orang awak pesawat.
Sebelumnya, pesawat nahas itu dilaporkan hilang kontak pada pukul 14.36 WIB. Pukul 14.37 WIB masih memberikan kontak untuk menaikkan ketinggian menjadi 29.000 kaki. Pukul 14.40 pesawat tidak mengarah pada 075 derajat melainkan ke Barat Laut.