Peristiwa

Sosok Fadly Satrianto, Extra Crew Sriwijaya Air SJ 182 Asal Surabaya Dimata Keluarga

SURABAYA, FaktualNews.co – Fadly Satrianto (29), extra crew pilot Sriwijaya Air SJ 182 yang pesawatnya hilang kontak diatas Kepulauan Seribu dikenal keluarga sebagai pribadi yang sopan dan menyenangkan.

Seperti yang diungkapkan ayah Fadly, Sumarzen Marzuki, ketika diwawancarai dalam sambungan telepon, Minggu (10/1/2021).

“Memang dia ramah, sopan, santun, sangat menyenangkanlah ya. Termasuk kepada tetangga juga begitu, ramah, sopan,” ujar Sumarzen Marzuki.

Fadly Satrianto merupakan anak ketiga (sebelumnya ditulis anak kedua), buah dari pernikahannya dengan Ninik Andayani yang lahir tahun 1992, lalu.

Sumarzen mengatakan, selama ini keluarga jarang bertemu dengan Fadly Satrianto. Itu dikarenakan sehari-hari putra kesayangannya tersebut tinggal di Jakarta.

Sebelum kejadian, ia mengaku terakhir bertemu sekitar dua minggu lalu ketika Fadly bertugas di Surabaya. Itupun hanya sebentar, karena korban lebih memilih bermalam di hotel.

“Dua minggu lalu (bertemu), pas pesawatnya ada disini (Surabaya) dia mampir,” akunya.

Sumarzen menceritakan, sejauh ini keluarga tidak mendapat firasat apapun atas peristiwa nahas tersebut, semuanya berjalan seperti biasanya. Baru setelah mendapat kabar itu, sebagian keluarga memutuskan terbang ke Jakarta mencari tahu kondisi Fadly Satrianto.

Mereka berbagi tugas, sebagian berada di Posko informasi penumpang Bandara Soekarno Hatta (Soetta) Cengkareng, Jawa Barat. Dan di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.

“Ada ponakan saya yang di Jakarta stand by di Posko sana, di Terminal Soetta Cengkareng dan di Pelabuhan Tanjung Priok (Jakarta),” katanya.

Saat ini keluarga hanya bisa berdoa supaya Fadly Satrianto bisa selamat dalam insiden tersebut. Namun apabila kabar buruk diterima, pihaknya menyatakan telah mengikhlaskan.

“Kami tentu bersedih, dan berharap ini anak bisa ditemukan tentu begitu juga dengan penumpang yang lain. Harapannya dalam kondisi selamat lho ya, tetapi kalau Allah berkehendak lain, tentu kami ikhlas menerima ini semua,” ucap dia memungkasi.

Seperti diketahui, pesawat Sriwijaya bernomor SJ 182 rute Jakarta – Pontianak mengalami hilang kontak setelah empat menit meninggalkan landasan Bandara Soekarno Hatta Tangerang, Banten.

Pesawat mengalami hilang kontak saat melakukan penerbangan dengan ketinggian lebih dari 10.000 kaki dalam waktu hitungan detik.