FaktualNews.co

Banjir di Tempuran Mojokerto Belum Surut, 1325 Jiwa Terdampak

Peristiwa     Dibaca : 1313 kali Penulis:
Banjir di Tempuran Mojokerto Belum Surut, 1325 Jiwa Terdampak
FaktualNews.co/Muhammad Lutfi/
Rumah di Desa Tempuran di rendam banjir mulai Jumat (01/11/2021) hingga saat ini Senin (11/01/2020).
MOJOKERTO, FaktualNews.co – Sebanyak 1.325 jiwa di Desa Tempuran, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto terdampak banjir akibat luapan sungai Watudakon.

Banjir di desa tersebut sudah merendam pemukiman rumah warga sejak tanggal 1 Januari 2021 lalu. Saat ini, banjir semakin meluas dan ketinggiannya pun bervariasi 70 hingga 90 sentimeter. Tercatat ada 399 rumah warga yang terdampak banjir.

Selain perumahan warga, kurang lebih 50 hektar lahan pertanian milik warga, bangunan sekolah, kantor desa, jalan desa dan masjid setempat juga turut terendam.

Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto, Joko Supangkat mengatakan, debit air sungai Watudakon trennya hingga kini tetus mengalami peningkatan, sehingga air yang meluber ke desa Tempuran pun meningkat.

Menurut Joko, Selain hujan yang terus mengguyur wilayah Kabupaten Mojokerto terutama Desa Tempuran, peningkatan air sungai Watudakon disebabkan menndapat kirim dari aliran sungai dari wilayah Jombang dan Kediri.

“Kiriman air daru huku, air sdari sungi Jombang dan Kediri kan juga mengarah kesini. Jadi kalau disana banjir otomatis mengalirnya kesini,” ujarnya pada FaktualNews.co, Senin (11/01/2021).

Ia menjelaskan, dari BBWS Brantas sampai saat ini masih terus berupaya menanggulangi luberan avour sungai Watudakon.

“Tanggul sudah melai ditiinggikan, dasar sungai sudah dikeruk, dan membanguan penyaring sampah di sebelum pintu dam sipon,” Jelasnya.

Warga terdampak telah dipersiapkan tempat pengungsian dengan tenda. Kemudian, guna membantu memenuhi kebutuhan masyarakat, dari Tagana Dinsos Kabuoaten Mojoketo mendirikan dapur umum dan beberapa elemen masyarakat juga sudah menyalurkan bantuan dengan harapan dapat memenuhi kebutuhan selama bencana banjir belum surut.

“Kita akan terus memantau perkambangan dan berusaha membantu warga terdampak dengan dibantu dari berbagai unsur,” tandasnya.

Sementara, warga setempat, Rian mengatakan, sebagian warga memilih untuk sementara ini belum berkeinginan mengungsi. Hal itu disebakan rumahnya masih bisa ditempati.

“Sebagian rumah warga rumahnya terendam hanya sebatas betis. Rumah baru hari ini tadi kemasukan air, diperkiran akan terus meningkat. Untuk mengungsi kita nunggu arahan dari yang berwenang. Namun kita sudah mendapat bantuan berupa nasi,” paparnya.

Seperti yang sudah diketahui, banjir di desa Tempuran selalu terjadi setiap tahunnya akibat luberan dari sungai Watudakon, Jombok, dan Balocangkring.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
S. Ipul