JEMBER, FaktualNews.co – Sebanyak 7 desa di Kabupaten Jember diterjang banjir. Ketujuh desa itu, tersebar di 3 kecamatan. Yakni Kecamatan Puger, Gumukmas, dan Tempurejo.
Musibah banjir terjadi akibat curah hujan tinggi yang terjadi tiga hari belakangan. Banjir itu pun merendam ratusan rumah dan mengakibatkan 4.000 kepala keluarga (KK) terdampak. Sehingga harus diungsikan ke tempat aman.
Ketinggian air banjir berkisar antara 30 sentimeter hingga 1 meter. Diduga banjir karena luapan air sungai yang tidak mampu menahan debit air yang terus bertambah.
Terkait hal ini, Relawan BPBD Jember dibantu relawan dari jajaran samping, juga TNI dan Polri turun langsung ke lokasi banjir untuk melakukan evakuasi warga dan mengungsikan di posko yang aman dan telah disediakan.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Jember Heru Widagdo mengatakan, sejak hujan yang terjadi 3 hari belakangan, menyebabkan banjir luapan di beberapa wilayah di Jember.
“Ada 3 kecamatan dan 9 desa yang terdampak banjir ini. Kecamatan itu Puger, Gumukmas, dan Tempurejo. Untuk banjir tahun ini, terbesar dibandingkan musibah tahun-tahun kemarin,” kata Heru saat dikonfirmasi di lokasi banjir, Kamis (14/1/2021).
Banjir tersebut, Heru menyebutkan, awal terjadi di Kecamatan Puger dan Gumukmas.
“Kecamatan Puger, Banjir terjadi di Desa Grenden, dan Desa Mojosari. Kemudian Kecamatan Gumukmas terjadi di Desa Grenden dan Mojosari yang meluap aliran Sungai Bedadung,” sebutnya.
Untuk warga yang terdampak mencapai seribu kepala keluarga (KK) lebih. “Di Kecamatan Puger ada 1230 KK, kemudian di Kecamatan Gumukmas 229 KK. Sampai hari ini banjir terus terjadi karena curah hujan tinggi, dan masih terjadi luapan air sungai,” ungkapnya.
“Ketinggian air yang merendam rumah warga kisaran 30 sentimetersampai 1 meteran,” sambungnya.
Untuk warga yang terdampak saat ini mengungsi ke Posko Penyelamatan. “Yang kami tempatkan di balai-balai desa, dan gedung-gedung sekolah SD,” ujarnya.
Heru juga menambahkan, terkait hujan deras yang terjadi sejak Rabu (13/1) malam hingga siang hari ini. Daerah terdampak banjir paling parah terjadi di Kecamatan Tempurejo.
“Untuk Kecamatan Tempurejo, air terus naik hingga ketinggian satu meter karena luapan Sungai Kalisanen. Ada 3 desa yang terdampak. Yakni Desa Andongrejo, Desa Wonoasri, dan Desa Curahnongko,” katanya.
Terkait warga yang terdampak lebih banyak dibanding dua kecamatan lainnya. “Data sementara ini, ada 2320 KK yang terdampak, dan data itu masih berubah-ubah karena air belum surut, juga curah hujan masih terus terjadi,” sambungnya.
Dengan kondisi banjir yang mengepung sejumlah wilayah di Jember itu, Heru mengatakan, pihaknya juga dibantu bantuan personel dari BPBD Provinsi Jawa Timur.
“Saat ini dari Provinsi sedangt perjalanan ke Jember untuk memberikan bantuan. Selain itu kami dari BPBD Jember juga terus mengirimkan bantuan logistik bagi pengungsi dan relawan,” pungkasnya.