JEMBER, FaktualNews.co – Banjir yang melanda tiga desa di Kecamatan Tempurejo, Kabupaten Jember, Jatim, disebabkan jebolnya bendungan yang ada di Desa Andongrejo. Yakni, desa Andongrejo, Desa Wonoasri, dan Desa Curahnongko.
“Penyebab banjir ini, diketahui karena bendungan sungai di Desa Andongrejo jebol. Diduga tidak kuat menahan debit air sungai,” kata Kapolsek Tempurejo AKP M Zuhri saat dikonfirmasi di Posko Banjir Kantor Desa Wonosari, Jumat (15/1/2021).
Selain itu, kata Zuhri, selain jebolnya bendungan tersebut. Juga disebabkan karena curah hujan tinggi selama tiga hari belakangan.
“Jadi curah hujan cukup tinggi kemarin, karena dari malam sampai pagi hari,” jelasnya.
Pantauan di lokasi Posko Banjir Kantor Desa Wonosari. Terpantau saat ini para anggota polisi dan TNI, juga relawan bencana lainnya masih melakukan proses evakuasi korban.
Selain itu juga melakukan persiapan kaitannya soal logistik dan konsumsi bagi korban bencana banjir. Terkait ketiadaan dapur umum, warga sekitar juga turut membantu penyiapan makanan bagi warga yang terdampak banjir.
Selain tentunya menunggu kiriman konsumsi dari Dapur Umum Posko Tagana Dinsos Jember yang ditempatkan di Kantor Liposos Jember.
Sementara itu saat dikonfirmasi terpisah, Pj Kades Wonosari Budiono mengatakan, wilayahnya adalah lokasi bencana yang terdampak paling banyak di Kecamatan Tempurejo.
“Ada 2558 Kepala Keluarga (KK) yang menjadi korban di wilayah kami,” kata Budiono.
Saat ini pihaknya juga sedang menyiapkan konsumsi secara swadaya, sembari menunggu dari yang disiapkan oleh Dinas Sosial.
“Karena yang dibutuhkan saat ini, adalah makanan cepat saji. Juga logistik ada dan mulai berdatangan. Tapi kita juga masih menunggu yang disiapkan dari Dapur Umum (di wilayah Kota Jember),” katanya.
Terkait Dapur Umum swadaya yang disiapkan perangkat desa, lanjutnya, saat ini sedang menyiapkan makanan yang bisa dikonsumsi. Bagi korban bencana yang diungsikan di Posko atapun nantinya diantar ke masing-masing rumah warga.
“Untuk Dapur Umum desa, ada 2 lokasi yang kami siapkan dibantu warga,” katanya.
Budiono juga menambahkan, terkait kondisi banjir saat ini sudah mulai surut dan masing-masing warga mulai membersihkan tempat tinggalnya.
“Untuk titik lokasi yang terendam banjir tinggal sembilan. Tapi hampir semua sudah mulai surut banjirnya,” pungkasnya.