FaktualNews.co

Keluar di Luar Tak Bikin Hamil?

Gaya Hidup     Dibaca : 2357 kali Penulis:
Keluar di Luar Tak Bikin Hamil?
FaktualNews.co/Istimewa
Ilustrasi.

SURABAYA, FaktualNews.co – Banyak pasangan suami istri yang dalam merencanakan kehamilan dengan tidak menggunakan alat kontrasepsi yang selama ini beredar, misalnya kondom, pil atau suntik.

Entah karena alasan kenyamanan atau alasan kesehatan, mereka memilih melakukannya secara natural, yakni senggama terputus (coitus interruptus) atau yang saat ini umum disebut; keluar di luar.

Apakah keluar di luar atau ejakulasi di luar liang senggama aman untuk mencegah kehamilan?

Pria yang ingin menggunakan metode ini perlu memahami benar seputar respons seksual dirinya. Dia harus tahu kapan ia orgasme, klimaks, dan akan berejakulasi.

Metode keluar di luar membutuhkan kemahiran pengendalian diri. Karene itu tidak heran bila kemudian metode ini sangat berpotensi gagal untuk mencegah kehamilan.

Dilansir HelloSehat dari Planned Parenthood, 4 dari 100 wanita hamil dari pasangan pria yang selalu menggunakan metode senggama terputus. Artinya, ada peluang sebesar empat persen kehamilan dari metode ini.

Sesulit itukah untuk bisa keluar di luar dengan aman? Iya, berikut ini ulasan Nina Hertiwi Putri di SehatQ bahwa keluar di luar ternyata tidak semudah kenyataannya.

1. Sulitnya memperkirakan kapan ejakulasi

Saat berhubungan seksual, apalagi menjelang orgasme, mencabut penis dari vagina supaya sperma tidak keluar di dalam adalah hal yang sulit dilakukan, karena sensasi seksual yang dirasakan umumnya sudah hampir sampai pada puncaknya.

Ibaratnya, seseorang harus berhenti berhubungan seks saat sesi sedang panas-panasnya. Sehingga, saat orgasme sudah dekat, banyak yang tidak sadar akan bahwa waktu ejakulasi sudah dekat dan berujung tetap melanjutkan penetrasi. Pada akhirnya, sperma tetap dikeluarkan di dalam vagina.

Terlambat sedikit saja mencabut penis juga bisa berujung pada kehamilan. Meski saat mencabut belum orgasme, tapi cairan yang keluar sebelum orgasme atau pre-cum juga bisa menyebabkan kehamilan apabila cairan tersebut berinteraksi dengan sisa sperma yang masih ada di vagina.

Di dalam vagina, sperma yang telah dikeluarkan bisa bertahan hingga tujuh hari.

2. Tak semua pria mampu mengontrol ejakulasi

Bagi para laki-laki yang punya kondisi ejakulasi dini, mencegah kehamilan dengan metode mengeluarkan sperma di luar bukanlah pilihan yang tepat. Sebab pada kondisi ini, pria akan orgasme tanpa diduga-duga atau lebih cepat dari perkiraan.

Biasanya, untuk anak muda yang baru pertama kali melakukan hubungan seksual, sperma juga akan keluar lebih cepat dari perkiraan. Sehingga, sebaiknya janganlah mencoba melakukan metode ini apabila Anda belum benar-benar yakin bisa menebak waktu keluarnya sperma dengan tepat.

3. Butuh kontrol diri yang tinggi

Kontrol diri adalah modal utama bagi para pria yang ingin mencoba mengeluarkan sperma di luar. Sebab, seperti yang telah disebutkan di atas, tidak semua orang bisa menghentikan penetrasi dan hubungan seksual saat sensasi sedang nikmat-nikmatnya.

Jika Anda sudah merasa bahwa waktu orgasme sudah dekat, jangan tunda. Keluarkan penis dari vagina secapatnya. Sebab apabila terlambat sedikit saja, maka kemungkinan terjadinya kehamilan akan semakin besar.

Pastikan Anda mendiskusikan metode ini dengan pasangan sebelum melakukannya. Dengan begitu, pasangan bisa membantu untuk menyadarkan Anda apabila waktu orgasme dirasa sudah dekat.

4. Rentan salah lokasi mengeluarkan sperma

Meski penis telah keluar dari vagina, jika sperma yang keluar menyembur ke area yang masih dekat dengan vagina, sperma tersebut masih sangat mungkin bergerak masuk ke area vagina dan menyebabkan kehamilan.

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Muhammad Sholeh
Sumber
HelloSehat dan SehatQ