SURABAYA, FaktualNews.co – Lima kecamatan di Kabupaten Lamongan hingga Sabtu (16/1/2021) siang, dilaporkan masih terendam banjir. Kelima wilayah tersebut diantaranya, Kalitengah, Turi, Glagah, Deket dan Karangbinangun.
Plt Kepala Pelaksana BPBD Jatim Yanuar Rachmadi menyampaikan, meski masih terendam banjir ketinggian air di sejumlah titik bencana dilaporkan telah surut.
“Kondisi air sudah mulai surut karena tiga hari terakhir hujan (di Lamongan) dengan intensitas ringan,” kata Yanuar melalui keterangan pers yang diberikan Humas Pusdalops BPBD Jatim kepada media ini, Minggu (17/1/2021).
Ketinggian air bervariasi, terakhir diketahui mencapai 80 cm. Di Kecamatan Kalitengah, Desa Jelakcatur dan Desa Tiwet ketinggian air terpantau antara 50 sentimeter hingga 80 sentimeter. Sementara Kecamatan Turi, di Desa Putat Kumpul air dilaporkan berkisar antara 60 sentimeter hingga 80 sentimeter.
Yanuar merinci, sebanyak 34 desa di lima kecamatan itu terendam banjir. Sembilan desa di Kecamatan Karangbinangun, tujuh desa di Kecamatan Glagah, lima desa di Kecamatan Deket, delapan desa di Kecamatan Kalitengah dan lima desa di Kecamatan Turi.
Sementara tempat tinggal warga yang terdampak banjir di Lamongan berjumlah 6.026 unit yang dihuni 26.742 jiwa.
“127 unit fasilitas umum terdampak dan 6.712 hektar pertanian tambak tergenang,” tandasnya.
Yanuar menjelaskan, atas terjadinya musibah tersebut, pihaknya telah memberikan bantuan bagi korban terdampak banjir. Yakni dengan memberikan lima item barang keperluan warga. Antara lain, seribu lembar sak plastik, 20 lembar terpal, 10 paket kebutuhan anak dan 10 paket perlengkapan bayi serta 40 lembar selimut.
Selain menyerahkan bantuan, Tim BPBD Jatim juga dikatakan Yanuar telah turut serta dalam giat kerja bakti, bersih-bersih Sungai Kiringan yang dilakukan Pemkab setempat bersama BPBD, TNI, Polri, relawan dan masyarakat di Desa Kemlagi Lor Kecamatan Turi dan Desa Tuwet Kecamatan Kalitengah.
“Semoga bencana banjir di Lamongan segera surut, dan masyarakat bisa aktivitas sebagaimana biasa,” tutupnya.
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamongan menyatakan, hingga saat ini tidak kurang dari 8 ribu rumah warga terdampak luapan Bengawan Jero tersebut.
Mereka tersebar di 7 wilayah kecamatan yakni Kecamatan Deket, Glagah, Karangbinangun, Kalitengah, Turi, Pucuk dan Karanggeneng.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamongan Mugito mengatakan, banjir kali ini merupakan banjir yang terparah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Dia menyebut banjir tahun ini bertepatan dengan puncak musim hujan.
“Totalnya ada 8 ribu rumah warga yang terdampak banjir di 54 desa. Iya mudah-mudahan banjir ini segera surut dan aktivitas masyarakat bisa kembali normal,” kata Mugito, Sabtu (16/1/2020).