JEMBER, FaktualNews.co – Bantuan sembako ataupun logistik untuk warga terdampak banjir di Jember yang diterima Posko Bencana dari masyarakat terus mengalir. Pemkab Jember sendiri belum terlihat mencolok kegiatannya untuk sektor bantuan logistik ini.
Pantauan dari wartawan, bantuan terus mengalir dari pagi hingga pukul 12.32 WIB, Minggu (17/1/2021) siang.
Mobil-mobil datang dan pergi membawa sembako dan bantuan logistik itu diterima oleh bagian logistik, di Posko Bencana Desa Wonoasri, Kecamatan Tempurejo.
“Alhamdulillah untuk bantuan sembako dan logistik, terus mengalir. Bahkan hal ini berbeda dari kemarin. Hari ini lebih banyak dan langsung kami antar ke warga, selain juga ada yang langsung mengambil ke Posko,” kata Koordinator Bagian Logistik Posk Bencana, M Agus Shofarudin di posko.
Pria yang akrab dipanggil Farud ini mengatakan, bantuan logistik yang diterima mayoritas sembako dan bahan untuk memasak.
“Mulai dari beras, mi, minyak goreng, ada semua yang masuk kategori sembako. Selain itu, ada baju bekas, pampers, minyak kayu putih, bedak, dan lain-lain,” sebutnya.
Ditanya apakah bantuan ini adalah dampak dari ketiadaan anggaran dari Pemkab Jember untuk proses penanganan bencana.
“Maaf saya tidak berwenang berkomentar sejauh itu. Tapi bagi kami, yang ditugaskan pada bagian logistik sangat berterima kasih dan banyak mengucap syukur,” ungkapnya.
Farud juga menambahkan, untuk bantuan yang diterima mayoritas langsung dari masyarakat umum.
“Baik itu komunitas, kelompok masyarakat, ataupun juga pihak swasta lainnya. Juga ada tadi dari mantan pejabat Jember, dan juga dari lembaga lainnya, baik perbankan dan lainnya,” katanya.
“Untuk data sementara yang kami terima, ada 2 ton beras, mie goreng 375 dos, telur 63 Kg, dan bantuan lainnya. Juga ada nasi bungkus yang sudah tersalurkan 5910 bungkus juga air mineral 474 dos, dan lain-lain karena masih mengalir bantuan itu Alhamdulillah,” sambungnya.
Namun demikian diakui Farud, masih ada bantuan lain yang dibutuhkan dan belum tersedia maksimal. “Yakni alat kebersihan, seperti untuk mengepel lantai, alat sorok air untuk bantu mengepel, dan sabun,” ucapnya.
Sementara itu saat dikonfirmasi terpisah, Ketua Komisi C DPRD Jember David Handoko Seto yang juga terlibat dalam kegiatan sebagai relawan bencana, menyampaikan apresiasi positifnya terhadap masyarakat Jember.
“Kami menyampaikan apresiasi luar bisa kepada masyarakat Jember, yang peduli dengan saudara-saudara kita yang terdampak bencana di 5 kecamatan, terutama di Desa Wonoasri, Kecamatan Tempurejo,” ujar David.
Masyarakat dapat terlibat langsung dalam kegiatan sosial, secara swadaya dan dengan dasar rasa peduli kemanusiaan.
“Walau tidak ada instruksi tetap memberikan bntuan kepada korban yang terdampak bencana ini,” ujar pria yang tergabung dalam Tim Relawan Baret Nasdem Jember.
Namun demikian, pihaknya mengaku prihatin dengan ketiadaan anggaran dari Pemkab Jember untuk persoalan kebencanaan ini.
“Kami menyayangkan Pemkab Jember, yang tidak bisa membackup dengan ketiadaan anggaran ini, yang seharusnya, tidak bisa ditawar-tawar. Wajib mestinya ada anggaran khusus force majeure ini,” pungkasnya.