LAMONGAN, FaktualNews.co-Banjir akibat luapan air sungai Bengawan Jero, Kabupaten Lamongan, mulai mengakibatkan warga terdampak diserang berbagai macam penyakit. Seperti gatal-gatal, demam, batuk dan flu.
Ani Fauziah (48) warga di Desa Tiwet, Kecamatan Kalitengah mengaku, semenjak banjir melanda desa mereka, berbagai macam penyakit mulai menyerang, kebanyakan anak-anak lantaran sering bermain air.
“Warga banyak yang gatal-gatal akibat kutu air. Beberapa anak tetangga juga mengalami demam, flu dan batuk,” kata Ani, Minggu (17/1/2020).
Itu sebab, di beberapa desa didirikan posko kesehatan oleh pemerintah desa. Dengan demikian, warga yang mengeluh sakit langsung, datang ke pos kesehatan.
“Penyakit yang dialami warga terdampak banjir paling rata-rata gatal-gatal, flu, demam, batuk dan diare,” jelas Ani. Ditambahkan, kebanyakan warga terserang penyakit justru setelah banjir surut.
Untuk kebutuhan air bersih, lanjut Ani, selama banjir melanda warga mengunakan air galon untuk kebutuhan seperti masak dan minuman. “Pakai air mineral kemasan galon,” pungkas Ani.
Budi (42) warga lain dampak banjir mengaku, meski air sudah berangsur surut, belum sepenuhnya membuat masyarakat bisa kembali beraktivitas secara normal.
Warga korban banjir masih mengandalkan perahu untuk alat transportasi dan mengangkut barang belanjaan kebutuhan sehari-hari.
“Belum bisa bekerja seperti biasanya, kami masih mengunakan perahu untuk pergi ke pasar dan aktivitas lainnya,” kata Budi.
Diketahui, banjir akibat luapan air sungai Bengawan Jero di Lamongan menggenangi 7 Kecamatan. Masing-masing Kecamatan Deket, Glagah, Karangbinangun, Talitengah, Turi, Pucuk dan Kecematan Karanggeneng, mengakibatkan 8 ribu rumah warga terdampak.
“Saya berharap pemerintah Lamongan bisa memperbaiki akses jalan, jangan sampai tergenang air. Sebab itu dapat melumpuhkan aktivitas perekonomian kami,” harap Budi.
Di sisi lain, Pemda terus melakukan berbagai cara untuk mengurangi debit air banjir Bengawan Jero, masyarakat kembali Kerja bakti pembersihan enceng gondok dari hulu sampai hilir.
Alat berat berupa backhoe amphibi dan darat dengan dump truck juga masih dikerahkan.
Sementara itu mulai Minggu ini pintu di Sluis Kuro sudah bisa dibuka, karena ketinggian Bengawan Solo kini dibawah Bengawan Jero. Sehingga pembuangan air dari Bengawan Jero sekarang jauh lebih lancar.