MALANG, FaktualNews.co – Banjir parah yang terjadi di Jembatan Bandulan Kota Malang pada Senin, 18 Januari 2021 akibat intensitas curah hujan yang tinggi mengakibatkan aliran air dari elevasi yang lebih tinggi langsung turun ke jembatan tersebut.
Bahkan saking tingginya arus air menyebabkan arus lalu lintas di jembatan tersebut terkendala. Saat banjir terjadi kendaaraan tidak bisa melintasi jembatan tersebut.
Kepala DPUPR Kota Malang Hadi Santoso mengatakan bahwa penyebab banjir tersebut adalah banyaknya saluran air yang tertutup beton.
“Banjir bandulan itu air dari Pandanlandung ya. Ada banyak saluran kami sama warga tertutup beton,” ujarnya kepada FaktualNews.co, Selasa (19/1/2021).
Dirinya juga mengatakan bahwa tingginya curah hujan yang terjadi pada Senin kemarin memang luar biasa. Selain itu juga terdapat dinding saluran yang roboh.
“Kemarin air ngalir dari Jupri yang atas sini yang dari arah Barat itu karena ada dinding saluran punyanya pengairan di Jl Kelapa Sawit itu roboh. Akibatnya airnya tersumbat kemudian masuk ke Jalan Kelapa Sawit dan turun ke jalan Jupri ini,” terangnya.
Upaya yang dilakukan untuk mencegah hal tersebut adalah dengan membuat avur di sejumlah titik di Kota Malang. Selain itu pembersihan sedimen juga terus dilakukan.
Namun dikarenakan ada beberapa faktor lain yang merupakan campur tangan dari warga membuat pihaknya juga sulit untuk merealisasikan master plan yang telah dibuat.
“Kami ada masterplannya. Cuman seperti kayak tadi ada avur kami disini yang ditutup menggunakan paving untuk digunakan akses masuk oleh warga. Akses masuk dan bisa dengan cara yang lain, tidak perlu paving. Pakai tram besi kan bisa,” jelasnya.
Adapun Wali Kota Malang Sutiaji juga telah mengimbau agar segera dibuatkan avur-avur sebanyak mungkin mulai dari bandulan atas sampai jembatan tersebut.
“Untuk itu di kawasan ini perlu dilakukan normalisasi. Informasinya banyak penutupan-penutupan saluran disekitar sini. Nantinya akan ada pembongkaran sedimen dan cor-coran yang menghalangi saluran air,” jelas Sutiaji.