JEMBER, FaktualNews.co-Dengan mengacu hasil asessment terakhir yang dilakukan BPBD Jember, Kamis sore (21/1/2021) kemarin, dapur umum yang didirikan Tagana Dinas Sosial Jember dan PMI setempat hari ini dibongkar.
Hal ini dilakukan setelah situasi saat ini di lokasi banjir Kecamatan Tempurejo dinilai sudah aman. Warga terdampak bencana dianggap sudah dapat beraktivitas normal, menyusul kondisi banjir yang sudah surut dan wilayah terdampak berangsur pulih.
“Berdasarkan hasil assesment tim BPBD Jember (terakhir), kondisi di (Desa) Wonoasri dan sekitarnya dinyatakan aman terkendali. Sehingga dapur umum ditiadakan, dan produksi nasi bungkus untuk warga terdampak banjir dihentikan,” kata Anggota TRC Pusdalops BPBD Jember Firman Arifianto saat dikonfirmasi di lokasi Posko Bencana Balai Desa Wonoasri, Jumat (22/1/2021) pagi.
Kata pria yang akrab dipanggil Arip ini, dari hasil asessment dinilai warga mampu kembali beraktifitas normal, dan warga terdampak banjir sudah bisa memasak sendiri di rumah masing-masing.
“Untuk penutupan dapur umum tak hanya yang berada di Posko Bencana Balai Desa Wonoasri saja. Dapur umum yang berada di Andongrejo pada hari ini juga ditutup,” sambungnya.
Selanjutnya, untuk tahap lanjutan dari proses penanganan korban bencana itu, lanjutnya, anggota TRC BPBD Jember, Tagana, PMI, TNI, Polisi, dan potensi relawan lainnya masih tetap di lokasi bencana.
“Untuk tetap mendistribusikan bantuan logistik, dan bantuan lainnya, secara langsung ke warga yang terdampak bencana, dan juga fokus untuk membersihkan sisa-sisa material banjir,” katanya.
“Terutama upaya perbaikan tanggul (tangkis) jebol yang ditargetkan hari ini atau besok selesai diperbaiki. Juga pembersihan sampah dan tumpukan ranting yang menyumbat daerah aliran sungai,” sambungnya.