FaktualNews.co

Cerita Tukang Servis Jok Motor di Surabaya Kuliahkan Anaknya hingga Jadi Sarjana

Nasional     Dibaca : 2061 kali Penulis:
Cerita Tukang Servis Jok Motor di Surabaya Kuliahkan Anaknya hingga Jadi Sarjana
FaktualNews.co/Mokhamad Dofir/
Dul Muid (45), warga Kediri. Sedang memperbaiki jok motor pelanggan di lapaknya, Sabtu (23/1/2021).

SURABAYA, FaktualNews.co – Siapa sangka jika Dul Muid (45), pria asal Kediri yang kesehariannya berprofesi sebagai tukang servis jok motor di Surabaya ini mempunyai buah hati seorang sarjana hukum sekaligus artis Youtube.

Lapak ala kadarnya, tanpa alas dan hanya beratap terpal bekas di pinggir Jalan Ngagel Jaya Selatan, menjadi tempat Dul Muid mengais pundi-pundi rejeki hingga mengantar anak semata wayangnya sukses meraih gelar sarjana hukum di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (UINSA).

Kisah penuh perjuangan berujung manis yang dilakoni Dul Muid bermula pada tahun 1993, lalu. Ketika itu, ia diajak rekannya mengadu nasib ke Kota Surabaya.

Entah karena apa, di perantauan keduanya memutuskan membuka jasa tukang servis jok motor sebagai usaha rintisan. Temannya sebagai atasan dan ia sebagai anak buah. Pada usaha itu diakui Dul Muid, mereka sama-sama tidak berbakat sebagai tukang servis jok motor.

“Awal buka langsung (sambil) belajar. Ya sama-sama nggak bisanya. Bos-nya nggak bisa, anak buahnya juga ndak bisa,” aku Dul Muid dengan logat Jawa, Sabtu (23/1/2021).

Namun mereka beranggapan, dengan semangat bekerja berlandaskan tekad kuat pasti akan menemui titik terang. Terbukti, hanya beberapa tahun berjalan, lapak servis jok motor yang mereka kelola mendapat pelanggan.

Karena ramai, Dul Muid kemudian berinisiatif membuka lapak baru. Modal tabungan sebesar satu juta rupiah di kantong, ia putar sedemikian rupa. Kini Dul Muid tidak bergantung pada siapa-siapa, ia bekerja secara mandiri dengan kios sederhana.

Tahun 1996, putra kesayangannya lahir. Dul Muid memberi nama Andri Wahyuono. Meski ia dan istri masih tercatat sebagai warga Kediri, justru anaknya resmi menyandang status sebagai penduduk asli Kota Surabaya.

Dul Muid sengaja mendaftarkan anak tunggalnya itu sebagai warga Kota Surabaya supaya mendapat kemudahan dari pemerintah setempat ketika bersekolah hingga bekerja.

“Biar gampang sekolahnya, bekerja juga gampang,” kata dia.

Dengan kehadiran Andri, semangat bekerja Dul Muid semakin terpacu. Kendati dirinya hanya mampu mengenyam pendidikan hingga Sekolah Dasar (SD). Tekat kuat menyekolahkan putranya hingga perguruan tinggi terus bergelora. Tak peduli, tabungan kosong atau tetap hidup di rumah kontrakan.

Untuk menghidupi anak istri, pria berkulit sawo matang ini mengatakan, setiap hari ia harus membuka lapak servis jok motor pada pukul 09.00 WIB dan baru tutup pukul 17.00 WIB. Tetapi jika banyak pesanan, Dul Muid terpaksa lembur hingga larut malam.

“Kalau langganan showroom-showroom itu sering pesan banyak, jadi lembur sampai jam 21.00 WIB. Kadang sampai larut malam,” lanjutnya.

Untuk harga kulitan jok motor paling murah dijelaskan Dul Muid, dibanderol seharga Rp 40 ribu sedangkan paling mahal seharga Rp 65 ribu. Tergantung kualitas dan disain kulitan jok motor.

“Yang Rp 40 ribu itu imitasi, yang Rp 65 ribu itu carbon biker. Kalau orisinil polos, juga ada, Rp 50 ribu,” urai Dul Muid.

Dalam sehari, ia biasa melayani hingga sepuluh pelanggan. Namun belakangan ini pendapatannya merosot tajam, gara-gara corona. Ada lima pelanggan saja, kata Dul Muid, dirinya sudah merasa bersyukur sekali.

Walau demikian, ia memaklumi. Bukan hanya tukang servis jok motor menjadi korban ekonomi di tengah pandemi Covid-19. Sektor lain juga tak kalah miris. Lagi-lagi, kalimat syukur tetap Dul Muid ucapkan.

“Alhamdulillah, yang penting anak saya sudah lulus kuliah,” tandasnya.

Sebenarnya, kisah pilu bukan kali ini Dul Muid alami. Persaingan antar tukang servis jok motor disana hingga obrakan Satpol PP Pemkot Surabaya kerap ia hadapi. Tapi sambil tersenyum, Dul Muid seperti tak menganggapnya suatu halangan mencari nafkah.

“Kalau ada obrakan, buru-buru tak amankan. Kan mudah,” tukasnya.

Seakan berusaha melupakan nasib, Dul Muid kembali bercerita seputar putra kesayangan yang kini telah diperkerjakan sebagai guru SD Kartika Kodam V Brawijaya. Meski sebagai guru honorer, Dul Muid tetap bangga. Terlebih, Andri sudah tak menjadi beban orang tua.

Bukan itu saja, kata Dul Muid, anaknya kini juga dikatakan selalu sibuk syuting mencari konten Youtube. Selain jadi guru honorer, lulusan sarjana hukum tersebut juga sebagai youtuber.

“Kemarin ijin ke Pakuwon, katanya syuting apa aku nggak ngerti,” ucapnya polos.

Dilihat FaktualNews.co nama akun Youtube putra Dul Muid, Andri Gabbar. Akun ini memiliki empat video yang diupload pertama kali sekitar enam bulan lalu. Meski begitu, sedikitnya ada 1,03 ribu subscriber. Kebanyakan konten yang disuguhkan seputar lagu tembang jowo-an.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
S. Ipul