SURABAYA, FaktualNews.co – Bagi Anda yang mengidap darah tinggi atau hipertensi, sebaiknya juga tetap memperhatikan konsumsi sayuran. Dalam kondisi tertentu, olahan sayur perlu dihindari.
Dikutip dari SehatQ, Nenti Resna, menyatakan jenis sayuran yang sebaiknya dihindari pengidap hipertensi umumnya adalah sayuran olahan atau kalengan yang sudah ditambahkan berbagai bumbu pelengkap.
“Karena itu, bagi Anda yang memiliki masalah darah tinggi, cara pengolahan dan bumbu pelengkap sayur yang akan dikonsumsi juga harus diperhatikan,” tulis Nenti Resna.
Menurut Nenti Resna, berikut ini adalah beberapa jenis sayuran yang harus dicoret dari menu makanan sehari-hari bagi penderita darah tinggi.
1. Sayuran dengan tambahan garam atau penyedap rasa berlebih
Penderita darah tinggi sebaiknya mengurangi konsumsi garam. Hal ini dikarenakan garam meningkatkan jumlah natrium dalam aliran darah dan menyebabkan menurunnya kemampuan ginjal untuk mengeluarkan air karena natrium dapat menahan air.
Akibatnya tekanan darah menjadi lebih tinggi karena kelebihan cairan dan tekanan ekstra pada pembuluh darah menuju ginjal.
Oleh karena itu, mengonsumsi sayuran yang dibumbui garam atau penyedap rasa berlebihan sebaiknya dihindari oleh penderita darah tinggi. Walaupun sayuran tersebut sebenarnya baik bagi kesehatan, tambahan garam atau penyedap rasa di dalamnya bisa berdampak buruk bagi tubuh Anda.
2. Sayuran yang dibuat asinan dan acar
Asinan dan acar adalah jenis makanan yang terbuat dari berbagai macam sayuran yang diawetkan dengan menggunakan larutan air garam, gula, dan cuka. Keduanya merupakan jenis makanan yang tinggi kandungan natrium sehingga punya potensi bahaya bagi penderita hipertensi.
Oleh karena itu, sayuran yang diolah dengan cara dibuat asinan dan acar sebaiknya dimasukkan ke dalam daftar sayuran yang perlu dihindari penderita darah tinggi.
3. Sayuran kalengan
Ada banyak jenis sayuran yang biasanya dikemas dalam kemasan kaleng, di antaranya kacang polong, jamur, wortel, jagung, brokoli, buncis, kembang kol, dan lain sebagainya. Sayuran kalengan memang lebih praktis karena biasanya jenis sayuran ini sudah siap pakai.
Akan tetapi, sama halnya dengan asinan dan acar, jenis sayuran yang diawetkan dalam kaleng juga mengandung natrium tinggi. Semakin lama sayuran berada di dalam rendaman air larutan garam, semakin tinggi juga kandungan natrium meresap ke dalam sayuran tersebut sehingga berbahaya bagi kesehatan.
4. Produk tomat olahan
Jika tomat dikonsumsi langsung saat masih segar, sayuran ini akan menjadi makanan bergizi yang bermanfaat bagi tubuh. Apalagi tomat kaya akan kandungan lycopene yang memiliki manfaat antioksidan sehingga dapat menurunkan kolesterol dan menjaga kesehatan jantung.
Namun beda halnya dengan produk tomat olahan, seperti saus tomat atau saus pasta tomat. Hal ini dikarenakan penambahan sodium pada produk tomat yang tidak sedikit. Oleh karena itu, tomat lebih dianjurkan untuk dikonsumsi dalam keadaan segar.