Ekonomi

Tahun 2020 Pengangguran Banyuwangi Naik 5,34 Persen Dibanding 2019

BANYUWANGI, FaktualNews.co – Angka penganguran pada tahun 2020 di Kabupaten Banyuwangi meningkat 5,34 persen dibanding tahun sebelumnya.

Hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Banyuwangi, pengangguran sepanjang tahun 2020 di wilayah ujung timur Pulau Jawa itu mencapai 49.252 dari total 1.285.202 jiwa. Pada tahun 2019, angka pengangguran berjumlah 37.054 jiwa.

Menurut BPS, istilah pengangguran dalam survei itu bukan berarti orang yang tidak berkerja.

“Pengangguran dalam hal ini bukan berarti orang yang tidak bekerja. Namun masyarakat yang sedang berusaha mencari pekerjaan dan masih belum bekerja. Dalam artian, mereka tergolong dalam penduduk angkatan kerja (AK). Ini yang harus dipahami oleh masyarakat,” kata Kepala BPS Banyuwangi, Tri Erwandi melalui Koordinator Fungsi (KF) Statistik Sosial, Benny Kushariyadi, Selasa (26/1/2021).

Dia mengatakan, dalam survei itu penduduk dipilih sesuai usianya.

“Sebelum dilaksanakan survei, jumlah penduduk dipilah-pilah dulu, usia di atas 15 tabun tergolong PUK, kemudian dipilah lagi menjadi Bukan Angkatan Kerja (BAK) dan penduduk Angkatan Kerja (AK),” ungkapnya.

Benny menambahkan, dari kelompok AK barulah BPS bisa melakukan survei jumlah pengangguran. Dalam kelompok penduduk tersebut dibagi lagi menjadi dua yaitu penduduk bekerja (TK) dan penganggur.

“Dari semua jumlah penduduk kita bagi bagi menjadi beberapa kelompok untuk memudahkan pelaksanaan survei. Jadi orang yang setiap hari berkegiatan dan tidak mendapatkan hasil itu tergolong dalam BAK,” cetusnya.

Tahun 2020 menurut data BPS, jumlah penduduk baik laki-laki maupun perempuan yang tergolong dalam angakatan kerja terdapat 922.773 jiwa. Sedangkan kelompok bekerja terdapat 873.521 jiwa.

“Itu artinya jumlah pengangguran terbuka dari semua penduduk terdapat 5,34 persen,” terang Benny.