Diduga Depresi, Pria Paruh Baya di Situbondo Gantung Diri
SITUBONDO,FaktualNews.co – Diduga depresi karena kakinya yang patah tidak kunjung sembuh, Emo Ariyanto (60) warga Dusun Krajan, Desa/Kecamatan Banyuglugur, Kabupaten Situbondo, nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri, Jumat (29/1/2021).
Saat pertama kali ditemukan oleh Mutia (17), salah seorang siswi SMK yang PKL konveksi di rumah Yatik Suhartini (40), anak kandung korban, tubuh pria paruh baya ditemukan dalam kondisi menggelantung di dalam kamar mandi, dengan menggunakan kaos lengan panjang yang diikatkan pada kayu di kamar mandi tersebut.
Mendapati tubuh korban sudah terbujur kaku dan menggelantung di kamar mandi, Mutia langsung menghubungi Yatik Suhartini yang sedang ada di kantornya. Selanjutnya, Yatik langsung meminta tolong kepada para tetanggany untuk menurunkan jasad orang tuanya.
“Saya kaget saat ditelepon oleh Mutia, karena sekitar pukul 07.00 WIB sebelum saya berangkat ke kantor, saya sempat memberikan sarapan bapak. Bahkan, kondisi bapak saat itu baik-baik saja,” ujar Yatik Suhartini, sembari mengusap air matanya yang mengalir di pipinya, Jumat (29/1/2021).
Kapolsek Banyuglugur, Situbondo Iptu Supoyo mengatakan, karena berdasarkan hasil pemeriksaan luar petugas medis Puskesmas Banyuglugur, korban murni meninggal akibat gantung diri, hal tersebut dibuktikan dengan tidak ditemukanya adanya tanda-tanda penganiayaan di sekujur tubuhnya, sehingga pihaknya langsung menyerahkan jasad korban kepada keluarga untuk dimakamkan.
Ia menambahkan, sejak korban mengalami kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan korban mengalami patah tulang di kakinya. Berdasarkan keterangan keluarganya korban sering murung diri.
”Jadi, dugaan sementara gantung diri yang dilakukan oleh korban itu, akibat depresi karena kaki yang patah akibat laka lantas tidak kunjung sembuh,” pungkas Supoyo.
***