SITUBONDO, FaktualNews.co – Cuaca ekstrem di pantai utara Situbondo mengakibatkan rob atau luapan air laut dan merendam 52 rumah di empat dusun di Desa Pesisir, Kecamatan Besuki, Kabupaten Situbondo pada Jumat (29/1/2021) malam.
Keempat dusun itu adalah Dusun Lesanan Lor, Lesanan Kidul, Mandaran dan Dusun Gudang.
Selain itu, dua perahu milik nelayan asal Dusn Lesanan Lor, Desa Pesisir, Kecamatan Besuki rusak. Dengan rincian perahu milik Suparjo (40), mengalami rusak berat atau hancur tak berbentung, sedangkan perahu milik Asmon (50), mengalami rusak sedang.
Pantauan FaktualNews.co di lapangan, cuaca ekstrem yang mengakibatkan gelombang tinggi yang disertai dengan angin kencang itu, terjadi sekitar pukul 21.30 WIB. Luapan air laut merendam perkampungan setinggi 50-60 centimeter.
Puluhan warga empat dusun pun berusaha menyelamatkan perabot rumah tangganya ke tempat yang lebih tinggi. Sebagian warga menitipkan perabot rumah tangganya ke rumah kerabatnya yang jauh dari pantai.
Sunanto (45), salah seorang Dusun Lesanan Lor, Desa Pesisir, Kecamatan Besuki mengatakan, meski rob yang mengakibatkan puluhan rumah tergenang air tidak sampai menelan korban.
Namun, rob mengkhawatirkan warga mengingat tangkis laut sepanjang 200 meter hancur akibat diterjang gelombang tinggi.
“Oleh karena itu, agar rob tidak sampat menggenangi rumah warga, saya mewakili warga minta kepada dinas terkait untuk segera membangun kembali tangkis laut tersebut. Sebab, jika tidak segera dibangun kembali, akan dipastikan rob tetap menghantui warga,” pinta Sunanto, Sabtu (30/1/2021).
Sementara itu, Koordinator Pusdalop Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Situbondo, Puryono, mengatakan saat ini luapan air laut sudah mulai berangsur surut.
“Selain mengakibatkan sebanyak 52 rumah tergenang air, namun cuaca ekstrem juga mengakibatkan dua perahu nelayan juga rusak,”kata Puryono.
Menurutnya, karena sesuai predeksi dari BMKG Jawa Timur cuaca ekstrem masih akan berlangsung, pihaknya bersama Muspika dan Perangkat Desa setempat mengimbau warga untuk tetap waspada.
“Mengingat tangkis laut sepanjang 200 meter hancur, akibat diterjang gelombang tinggi yang terjadi sehari sebelumnya,” imbau Puryono.