Wisata

Agrowisata Buah Naga Gading Asri Jember, Lokasi Mudah Dijangkau, Tiket Pun Terjangkau

JEMBER, FaktualNews.co-Menghabiskan libur akhir pekan tidak perlu jauh-jauh ke pegunungan atau pesisir pantai yang jauh dari pusat kota. Ada agrowisata di tengah kota yang mudah dijangkau warga Kabupaten Jember dan sekitarnya.

Ya, destinasi wisata itu bernama Agrowisata Gading Asri di Jember berdiri sejak 2015 dan berlokasi di tengah komplek Perumahan Taman Gading, Lingkungan Kebon Indah, Kelurahan Tegal Besar, Kecamatan Kaliwates.

Meski tergolong wisata baru, tapi lumayan banyak dikunjungi warga, terutama akhir pekan dan hari-hari libur. “Luas lahan perkebunan kurang lebih 1 hektare. Tapi luas lokasi wisata kami secara keseluruhan kurang lebih 3 hektare,” kata Manager Agrowisata Gading Asri Dewi Mulyasanti, Minggu (31/1/2021) sore.

Wanita yang akrab dipanggil Dewi ini mengatakan, kelebihan dari adanya lokasi wisata kebun buah naga ini, adalah berlokasi di tengah kota dan mudah dijangkau oleh masyarakat.

“Agrowisata kami berada di komplek perumahan, jarak dengan pusat kota Jember hanya 5 kilometer. Jadi dekat, terjangkau, dan kita menawarkan wisata yang family care,” ucapnya.

Agrowisata Gading Asri terus mengalami perkembangan, dengan menambah wahana wisata yang menarik. Sehingga dapat memuaskan para pengunjungnya.

Disampaikan Dian, kini lokasi wisata yang dikelolanya memiliki banyak wahana, puluhan gazebo, hall, dan juga aula. Yang bisa digunakan untuk kegiatan Family Gathering ataupun kegiatan pernikahan.

Wahana yang ada di antaranya, Playground, Bioskop 6D, Kereta Api wisata, Bombom Car, Perahu, dan Go kart.

“Proses pembangunan lokasi wisata kami, dulu diawali penanaman buah naga kemudian ditambah fasilitas wisata pendukung, ada 6 wahana, 28 gazebo, 2 hall sama satu aula. Kemudian terus melakukan pengembangan dengan menambah kursi taman dan fasilitas lainnya,” sebut Dewi.

Untuk tiket masuk ke lokasi wisata inipun terbilang murah dan terjangkau. “Pengunjung hanya dikenai biaya parkir Rp 2000 untuk motor dan Rp 5000 untuk kendaraan roda empat (mobil). Buah naga bisa dipetik sendiri, untuk dimakan di sini atau dibawa pulang,” katanya.

Namun karena saat ini masih proses penanaman dan belum waktu berbuah, pengunjung hanya dapat menikmati wisata dengan melewati lokasi kebun buah naga yang di atasnya terdapat ratusan pohon buah naga.

“Untuk harga jual buah naga, per kilogram Rp 6 ribu. Buah naga yang dipetik juga harus berwarna merah, karena kita menjaga dan mempertahankan kualitas buah naga itu sendiri. Ketika masih hijau, tidak dipetik. Kita menunggu berwarna merah dulu, baru boleh dipetik,” jelasnya.

Dewi menambahkan, untuk harga buah tidak selalu tetap. “Tapi berubah-ubah mengikuti pasaran di luar. Jadi penyesuaian,” katanya.

Untuk jam operasional, karena saat ini masa Pandemi Covid-19. Menyesuaikan dan mengikuti aturan Protokol kesehatan.

“Biasanya kalau hari-hari biasa (jam operasional) fleksibel. Tapi kerena covid, bukanya jam 9 pagi sampai 9 malam (Selasa sampai Jumat), Sabtu, Minggu atau hari libur jam 8 pagi sampai jam 9 malam,” katanya.

“Kita pun sempat tutup dua bulan, dan awal-awal puasa (2020) kemarin baru buka lagi. Tapi kala itu sepi pengunjung, terasa kayak pertama kali buka dulu. Bahkan sempat ada PHK karyawan karena dampak pandemi, tapi sekarang perekrutan lagi,” ujarnya.

Untuk jumlah pengunjung di kala Pandemi ini, diakui Dewi tidak banyak. “Jumlah pengunjung gak mesti, hari kerja sekitar 50 orang, Sabtu Mingu sekitar 300 orang. Tapi kini banyak berkurang karena Pandemi dan curah hujan yang tinggi,” pungkasnya.