MOJOKERTO, FaktualNews.co – Banyak tanggul di sungai Mojokerto ambles akibat derasnya aliran air selama musim hujan. Salah satunya, tanggul anak sungai brangkal yang terletak di Kecamatan Prajurit Kulon, Kabupaten Mojokerto ambles dan belum ada penanganan.
Usai mendapat laporan dari Walikota Mojokerto, Ika Puspitasari, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa langsung meninjau lokasi tersebut, Senin (01/02/2021).
Khofifah mengatkan, dalam waktu dekat penanganan yang paling sederhana adalah menyiapkan sadbag dan bronjong.
“Tetapi untu penanganan permanennya harus diajukan ke kementrian PUPR, Kalau misalnya nanti proses penanganan harus ada surat dari Pemprov, kita dengan suka cita akan menyiapkan proses untuk yang lebih permanen plengsengnanya. maka akan saya siapkan. Agar bisa menyiapkan yang lebih permanen,” Kata Khofifah.
Ia juga menumyinggung soal anggarannya perbaikan tanggul sungai selalu diurutkan.
“Kalau sungai sadar anggarannya sudah diangarkan di tahun 2021 ini. Nanti yang sungi brangkal ini akan kami tindak lanjuti dan persiapkan,” jelasnya.
Walikota Mojokerto, Ika Puspitasari menyampaikan, potensi bencana banjir yang perlu diwaspadai bersama-sama juga menjadi atensi dari Forkopimda Kota Mojokerto.
Ia menyebut, Kota Mojokerto dikelilingi beberapa aliran sungai yang cukup besar dan berada di sekitar pemukiman penduduk yang sangat padat.
“Saat ini ada 6 titik tanggul sungai yang ambrol dan kebetulan 6 titik tersebut sungai yang diluar kewenangan kami, tetapi di bawah kewenangan BBWS dan SDA Pemerintah Provinsi,” Ungkap perempuan yang akrab disapa Ning Ita itu.
Ia juga menjelaskan, jika tanggul jebol akan berpotensi bencana banjir yang merendam ribuan pemukiman warga yang tinggal di sekitar sungai tersebut.
“Potensinya (bencana banjir) sangat liat biasa,” tandasnya.
Sementara, Ketua RT 02 RW 01, Sinoman, Kelurahan/Kecamatan Prajurit Kulon, Yuli Rahmawati membeberkan, tanggul yang ambles di anak sungai Brangkal itu ambrol pada Minggi (31/02/2021) malam sekitar jam 21.00 WIB.
Menurutnta, ada salah satu warga yang berada di dekat lokasi tangggul ambles mendengar suara ‘bruuukk’. Seketika itu juga, warga berbondong-bondong melihat ke sungai dan didapati tanggul ambles sekitar 7 meter.
“Yang kedua sekitar pukul 23.00 WIB terdengar lagi. Tadi pagi dilihat sudah mencapai luas 10 meter dengan kertebalan ada kedalaman 50 sentimeter,” terangnya.
Lebih lanjut, Yuli menceritakan, pada tahun 2004 pernah terjadi banjir di wilayah Sooko, Kabupaten Mojokerto, sehinga pemukiman penduduk di sekitar juga turut terkena imbas luberan air dari anak sungai Brangkal itu.
“Luberannya sampai mata kaki,” tuturnya.