FaktualNews.co

Satu Keluarga di Jember Ini Tinggal di Balai Desa, Ternyata Ini Penyebabnya

Peristiwa     Dibaca : 777 kali Penulis:
Satu Keluarga di Jember Ini Tinggal di Balai Desa, Ternyata Ini Penyebabnya
FaktualNews.co/hatta
Jumari dengan ketiga anak dan istrinya berada di Balai Desa Petung

JEMBER, FaktualNews.co-Jumari warga Dusun Paguan, Desa Petung, Kecamatan Bangsalsari, harus tidur dan sementara tinggal di balai desa setempat. Jumari terpaksa mengalami hal tidak mengenakkan itu karena dinilai warga desa setempat sebagai kurang waras.

Ini akibat perbuatan yang pernah dilakukannya dulu kepada warga di sekitarnya.

Nasib memprihatinkan Jumari tidak sendiri dialaminya. Dia juga bersama istri, dan tiga orang anaknya yang masih kecil.

“Jumari ini ditolak warga di lingkungan tempat tinggalnya, karena dinilai kurang waras. Sebab dulu, dia itu pernah meresahkan warga karena dinilai kurang waras,” kata Kepala Desa Petung Ridwan, Rabu (3/1/2021) petang.

Ridwan menjelaskan, perbuatan yang meresahkan warga lingkungan tempat tinggalnya itu adalah saat Jumari pernah membacok tetangga rumahnya.

“Kejadiannya sekitar tanggal 22 Desember 2020 lalu. Saat itu dari informasi yang saya terima, Jumari membacok warganya tanpa alas an jelas. Diduga dia itu mengalami gangguan kejiwaan. Kasusnya saat itu dilaporkan ke polisi,” jelas Ridwan.

Akibat perbuatannya itu, dan diyakini mengalami gangguan kejiwaan,  Jumari menjalani perawatan di Liposos Jember.

“Perawatannya hanya selama 2 hari, dan dinilai sudah sehat, juga ada keluarganya. Maka dipulangkan ke rumahnya. Saat itu yang mengantar petugas dari Liposos,” ujarnya.

Namun warga yang mengetahui Jumari pulang, kata Ridwan, banyak yang mengaku resah.

“Bahkan dua hari lalu saya diminta warga untuk musyawarah. Hasilnya, seluruh warga menolak kehadiran Jumari beserta keluarganya di Desa Petung. Sehingga dengan terpaksa, saya izinkan tinggal di balai desa ini,” katanya.

Ridwan juga menambahkan, selain pernah melakukan pembacokan, dari penuturan warga, Jumari pernah melakukan perbuatan tidak menyenangkan yang lain.

“Saya menyadari apa yang diresahkan warga, sebab dulu memang Jumari sering berbuat tidak patut. Ya maaf saja, Jumari (katanya) juga sering membuang kotorannya sembarangan dan melempar ke tembok rumah warga, ini juga yang tidak disukai warga,” tuturnya.

Jumari sendiri menolak untuk dikonfirmasi. Namun dipastikan Jumari saat ini memang tinggal di balai desa bersama istri dan tiga orang anaknya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Sutono Abdillah
Tags