MOJOKERTO, FaktualNews.co – Tak disangka, limbah kulit yang biasanya tak dianggap oleh banyak orang, ternyata ditangan Fauziah utami bisa menghasilkan nilai ekonomis lebih untuk dikembangkan menjadi barang mewah.
Perempuan berusia 40 tahun ini menyulap limbah kulit menjadi aneka tas perca. Awalnya usaha yang dirintis warga Perumahan Japan Raya, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, sejak tahun 2006 tersebut hanya bermodal Rp 500 ribu. Namun kini bisa menghasilkan puluhan juta rupiah.
Pada waktu itu ia mengawali bisnis tas kulit berupa lembaran. Kemudian berkembang menjadi patch work.
Bahan kulit didatangkan langsung dari Jogja dan Magetan. Ia melihat produktifitas kulit yang dihasilkan dari daerah tersebut cukup bagus.
Fauziah tidak menyangka usaha yang ditekuninya kian berkembang dan dikenal di kalangan pengerajin tas, baik dalam kota maupun luar kota. Bahkan saat ini bisa menembus pasar Asia.
Untuk proses pengerjaan, ibu tiga anak ini mengandeng pengrajin tas asal Tanggulangin, Sidoarjo dan sejumlah ibu-ibu di Mojokerto sebagai mitra kerja.
Sementara, ditengah pandemi Covid-19 seperti sekarang, menurut Fauziah tidak menjadi penghalang untuk terus produktif dan tidak berdampak pada penjualannya.
“Kita bekerja work from home (WFH) dan memaksimalkan media sosial untuk penjualannya.Dan bersyukur perjalanan bisnis ini diawali sebelum Corono jadi saya sudah menjadi vendor beberapa bank di Jawa Timur dan luar pulau” katanya, Rabu (03/02/2021).
Dia menuturkan Home industri UKM Ekspor miliknya bisa memproduksi 100 buah tas per hari yang dikerjakan oleh ibu-ibu di Mojokerto yang bermitra dengan dirinya. Selain mengirim ke beberpa kota di Indonesia, ia juga mengirim ke luar negeri.
“Penjualan online kita masih jalan terus, kemarin kita mengirim ke Singapura dan New Zealand. Alhamdulillah omzet saya dan teman-teman melambung tinggi. Insya’ Allah lebih banyak berkah meski situasi Covid-19 ini,” ujar
Pengurus Indonesia Islamic Business Forum (IIBF) Mojokerto itu.
Sedangkan untuk harganya, 1 buah tas perca limbah kulit dibanderol mulai harga Rp 150 ribu hingga Rp 1 juta.