Abu Vulkanik Gunung Raung Banyuwangi Capai Buleleng Bali
BANYUWANGI, FaktualNews.co-Gunung Raung makin sering memperlihatkan aktivitasnya. Meski melemah, namun sebaran abu vulkanik erupsi Gunung Raung terbawa angin cukup jauh, hingga di Bali. Di Kota Banyuwangi, abu berwarna hitam terlihat di halaman dan kendaraan warga, Minggu pagi (7/2/2021).
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi mencatat, abu dari ancala di tiga kawasan (yakni Situbondo, Jember dan Banyuwangi) itu mencapai Kabupaten Buleleng, Bali.
“Diimbau untuk warga selalu menggunakan masker dan kaca mata jika berkendara, dikarenakan hujan abu menyebar tak hanya di Banyuwangi, tapi hingga ke Buleleng, Bali,” kata kepala BPBD Banyuwangi Eka Muharram, Minggu (7/2/20021).
Nia Haerani selaku Sub Koordinator Mitigasi Gunung Api Wilayah Barat pada Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengatakan, aktivitas gunung setinggi 3.332 mdpl semakin melemah.
Tidak ada awan panas maupun guguran lava di lereng Gunung Stratovolcano tersebut seperti awal meletus Selasa (1/12/2020) lalu.
” Gunung Raung beda tipe erupsinya, tidak ada awan panas atau guguran. Hanya abu dan lontaran batuan pijar di dalam kawah,” ujar Nia Haerani.
Gunung Raung sendiri meletus pertama kalinya pada 1586 yang banyak kemakan korban jiwa. Sebelas tahun kemudian, 1597, terjadi letusan lagi, disusul letusan ke tiga pada 1638.
Namun letusan terdahsyat yakni pada 1730. Hujan abu yang meluas, banjir lahar hingga kemakan banyak korban jiwa, letusan terakhir pada 2015.
Pada 27 November 2020 sempat dinyatakan normal Setelah berstatus waspada selama empat bulan.
Kini Gunung yang terbesar di Banyuwangi kembali beraktifitas yang semula dinyatakan level I pada awal 2021 kemarin terjadi peningkatan level II. Peningkatan tersebut ditandai seringnya gempa tramor dalam beberapa menit serta mengeluarkan asap kelabu.
Tak hanya itu, Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Raung, Burhan Alethea Juga mengatakan terlihat pijaran warna merah di dalam kaldera,
“Masyarakat tetap waspada, namun jangan panik. Meskipun terlihat pijaran warna merah dari pantulan asap, hal itu menandakan ada percikan lava di dalam kaldera, tidak sampai ke luar kaldera,” katanya.
Jika di lihat dari data MIROVA Volcanic Radiative Powernya dari 62 MW sampai 1.544 MW (Mega Watt), artinya tumpahan lava di dalam kaldera semakin meningkat.