JOMBANG, FaktualNews.co – Kapolda Jawa Timur, Irjen Polisi Nico Afinta mengunjungi lokasi pengungsian korban banjir di Balai Desa Gondangmanis Kecamatam Bandar Kedungmulyo, Jombang, Selasa (09/2/2021).
Dalam kunjungannya ini, dia berjanji akan membantu melakukan upaya pembersihan dan perbaikan fasilitas atau rumah warga yang rusak akibat terjangan banjir akibat luapan Sungai Brawijaya dan Avfour Besuk sekitar enam hari yang lalu itu.
Sejumlah anggota akan berada dilokasi bencana hingga banjir tersebut surut.
“Kami jajaran TNI-Polri siap membantu masyarakat yang terkena bencana. Harapan kami dengan kedatangan ini, bisa membantu meringankan dengan cara melakukan pembersihan, memperbaiki yang rusak terkait dengan dampak banjir,” ungkapnya.
Selain melihat langsung kondisi para korban banjir, Kapolda juga menyerahkan sejumlah bantuan berupa beras, obat-obatan serta masker.
Dia berharap, selain mampu meringankan beban warga, bantuan ini obat-obatan ini juga mampu meminimalisir resiko warga dari paparan virus corona. Sebab, bencana ini terjadi disaat wabah pandemi covid-19 masih berlangsung.
“Ada dua ton beras, paket sembako (makanan) obat-obatan serta dua ribu masker. Sehingga meskipun terjadi bencana, kami juga berharap masyarakat tidak terkena Covid-19,” jelasnya, usai menyerahkan bantuan secara simbolis kepada warga korban banjir.
Selain di Balai Desa Gondangmanis, Kapolda Nico Afinta juga menyempatkan diri memantau sejumlah titik lokasi banjir. Kapolda berkeliling menggunakan sepeda motor diiringi sejumlah pejabat lainya.
Sementara, berdasarkan pantauan, banjir yang melanda enam desa ini sebagain besar sudah mulai surut. Warga mulai bersih-bersih rumah mereka yang sebelumnya sempat digenangi air luapan Sungai Brawijaya dan Sungai Afvour Besuk ini, yang terjadi sejak, Kamis, 4 Februari 2021 lalu.
Beberapa titik yang masih tergenang diantaranya Desa Bandar Kedungmulyo. Bahkan, ratusan warga masih mengungsi dibantaran sungai Konto.
“Sudah lima hari tinggal ditenda ini, itu rumah saya, masih digenangi air kelihatan dari sini, awalnya malah diatas jendela sekitar dua meter, sekarang seukuran lutut,” pungkas seorang wanita paruh baya, korban banjir asal Dusun Kalupuro yang mengungsi dibantaran sungai Konto.