FaktualNews.co

KM Berhasil II Tenggelam di Perairan Giliraja Sumenep, Ini Cerita Korban Selamat

Peristiwa     Dibaca : 725 kali Penulis:
KM Berhasil II Tenggelam di Perairan Giliraja Sumenep, Ini Cerita Korban Selamat
FaktualNews.co/supanjie
Sejumlah ABK yang selamat saat turun dari perahu disambut oleh keluarga, mereka menepi di dermaga Ombul, Dusun Tarogan, Desa Lobuk, Kecamatan Bluto, Sumenep.

SUMENEP, FaktualNews.co–Tangis keluarga pecah saat para korban selamat mulai menepi di Pelabuhan Ombul, Dusun Tarogan, Desa Lobuk, Kecamatan Bluto, Sumenep, dalam tragedi kecelakaan laut yang menimpa KM Berhasil II milik H. Syaiful Hidayat, Senin (15/2/2021) dini hari.

Dalam peristiwa nahas tersebut, 14 ABK berikut kaptennya dilaporkan selamat dan sudah dievakuasi, sementara 3 ABK lainnya masih dalam pencarian.

Berdasarkan cerita nahkoda kapal yang selamat dalam peristiwa tersebut, saat kejadian tiba-tiba perahu dihantam ombak besar disertai angin kencang, kemudian KM Berhasil II tenggelam karena posisi lambung kapal pecah.

“Kapal kami dihantam ombak 3 kali pak, kapal seketika langsung karam. Teman-teman ABK berhamburan menyelamatkan diri masing-masing dengan alat seadanya, ada yang menggunakan ember, kayu, bambu dan alat seadanya,” tutur H. Hisyam, Kapten atau nahkoda kapal, kepada sejumlah media.

Kejadiannya nahas tersebut terjadi sekitar pukul 03.00 WIB dini hari, di selatan perairan pulau Gilliraja, Kecamatan Giligenting, dan baru diselamatkan oleh perahu nelayan lain sekitar pukul 06.00 WIB pagi.

“Sekitar 3-4 jam kami terombang ambing di tengah laut, sebelum akhirnya diselamatkan perahu Pendowo sekitar pukul 6 pagi, yang kebetulan melintas di dekat lokasi kejadian,” imbuhnya.

Hal senada disampaikan Anwar, ABK yang turut selamat dalam kejadian kecelakaan laut, ia mengaku bersyukur karena bisa selamat, diceritakan saat kejadian dirinya sedang tertidur pulas, karena posisi perahu masih dalam perjalanan belum melakukan aktivitas menangkap ikan.

“Saat kejadian, saya sedang tidur, tiba-tiba ombak datang disertai angin kencang. Dihantam ombak 3 kali secara bersamaan, kapal langsung tenggelam,” sebutnya.

Dalam kondisi panik, para ABK mencoba meraih apapun yang bisa dijadikan alat untuk menyelamatkan diri. Karena yang bisa diraih adalah ember, jadi alat tersebutlah yang digunakan bertahan hingga datang pertolongan dari perahu nelayan lain.

“Yang dekat dengan saya itu ember mas, saya raih dan jadikan pelampung, karena posisi panik apapun kita pakai yang penting nyawa kita selamat,” kata dia.

Ditanya ihwal nasib rekannya yang lain, Anwar mengaku sudah tidak melihatnya, karena sedang berusaha menyelamatkan diri masing-masing dengan mencari pertolongan dan alat yang bisa digunakan untuk pijakan.

“Saya enggak tau tiba-tiba hilang semua itu teman-teman, ya mungkin mencari alat yang bisa diraih untuk menyelamatkan diri juga,” tegasnya.

Sementara itu, Kapolres Sumenep, AKBP Darman yang terjun langsung dalam proses evakuasi ke perairan kecamatan Giligenting, bersama Dandim. Menggunakan dua kapal milik Polairut dan BKO milik Polda Jatim.

“Kami sempat membantu evakuasi di tengah laut tadi. Yang kita evakuasi berjumlah 14. Jadi total ABK itu ada 17 orang bukan 19 ya. Yang belum ditemukan ada 3 orang,” terangnya.

Saat ini, dua kepal Polair sedang berpatroli menyisir perairan setempat untuk terus melakukan pencarian.

“Tadi nganter korban selamat dulu, kemudian saya perintahkan untuk berangkat lagi melakukan pencarian 3 korban lainnya yang masih hilang,” imbuhnya.

Karena posisi angin dari barat ke timur pagi tadi, lanjut Kapolres, tim melakukan pencarian ke arah timur, nantinya tim akan dibantu Basarnas, karena saat ini masih dalam perjalanan lewat jalur darat.

“Kita perintahkan melakukan pencarian di perairan Giligenting hingga ke arah Sapudi. Mudah-mudahan 3 orang ini terselamatkan,” harapnya.

Untuk penyebab pasti dari kecelakaan laut tersebut, lanjut AKBP Darman, hal itu disebankan oleh cuaca buruk yang tinggi ombak mencapai 3 meter.

“Karena cuaca buruk, jam 3 pagi itu ada hujan disertai angin, tinggi gelombang itu kurang lebih 3 meter, tampias itu. Bahkan kami tadi sudah sempat ngecek titik lokasi tenggelamnya kapal,” tandasnya.

Terpisah, H. Syaiful Hidayat selaku pemilik KM Berhasil II meluruskan informasi awal, total ABK (anak buah kapal) yang ikut dalam peristiwa nahas tersebut berjumlah 17 orang, sementara 2 ABK lainnya dipastikan tidak ikut bekerja.

“Jadi total bukan 19 orang ya, tapi 17 orang ABK, 2 orang yang biasa ikut dalam perahu tersebut sedang libur kerja, yang tidak ikut Astro warga Karduluk dan Asmat warga Lobuk,” tegasnya.

Berikut daftar korban selamat:

1. H. Hisyam (Kapten) warga Sampang
2. Jumali (Wakil Kapten) warga Talang siring – Pamekasan
3. Toagi (ABK) warga Desa Cangkreng Lenteng – Sumenep
4. Arfan (ABK) warga Desa Lobuk Bluto – Sumenep
5. Anwar (ABK) warga Desa Cangkreng Lenteng – Sumenep
6. Efendi (ABK) warga Desa Cangkreng Lenteng – Sumenep
7. Maryanto (ABK) warga Desa Lobuk Bluto – Sumenep
8. Mulyadi (ABK) warga Desa karduluk Pragaan – Sumenep
9. Samsuri (ABK) warga Desa karduluk Pragaan – Sumenep
10. Misnatun (ABK) warga Panarukan – Situbondo
11. Ahmad (ABK) warga Desa Palongan Bluto – Sumenep
12. P. Satu (ABK) warga Desa Lobuk Bluto – Sumenep
13. Suhaawi (ABK) warga Desa bumbungan Bluto – Sumenep
14. Asis (ABK) warga Kadur – Pamekasan.

Sementara tiga ABK lain masih dalam pencarian, berikut daftarnya:

1. Endin (ABK) warga Desa kapedi Bluto – Sumenep
2. Harun (ABK) warga Desa Lobuk Bluto – Sumenep
3. Juma’awan (ABK) warga Desa Lobuk Bluto – Sumenep.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Sutono Abdillah