SURABAYA, FaktualNews.co- Siapa yang tak kenal dengan es dawet? minuman legendaris Nusantara berbahan santan dan gula merah dengan buliran kenyal di dalamnya.
Jika ditilik dari asal muasal minuman ini, banyak sumber menyebut es dawet merupakan minuman khas masyarakat Jawa yang berasal dari Banjarnegara, Jepara hingga Kudus. Namun bukan berarti minuman ini tidak ada di tempat lain.
Di Kota Surabaya misalnya, penjual es dawet sangat mudah ditemui. Salah satu di Jalan Rungkut Menanggal Harapan, Gunung Anyar Surabaya.
Di tempat itu masyarakat bisa menjumpai penjual Es Dawet Kudus Cak Minto yang dikelola Fandi Zegovia (33), dengan rasa nikmat penuh sensasi nangka.
Fandi, nama panggilan pemilik kedai Es Dawet Kudus Cak Minto Rungkut Menanggal Harapan Surabaya ini mengatakan, es dawet Kudus yang ia jual memiliki ciri khas dibanding minuman sejenis lainnya. Terutama soal tampilan dawet yang identik berwarna murah muda.
“Di kita itu warnanya pink (merah muda) khasnya, dan itu asli Kudus,” ujar Fandi, Minggu (21/2/2021).
Pria asli warga Kecamatan Rungkut Kota Surabaya ini menambahkan, selain dawet identik berwarna merah muda. Rasa Es Dawet Kudus Cak Minto ditempatnya juga memiliki rasa unik.
Menurut Fandi, hal itu dipengaruhi dari gula Jawa yang digunakan dalam sajian. Namun ia tak mengetahui bahan lain apa yang ditambahkan oleh si peracik sehingga gula Jawa yang digunakan memiliki rasa unik.
“Terus kalau soal gulanya sih, itu diracik langsung oleh mas saya sendiri, Cak Minto itu lho. Setahu saya itu gula Jawa ya. Kemungkinan ada racikan sendiri,” lanjutnya.
Sebagaimana diketahui, kedai yang dikelola Fandi merupakan salah satu cabang dari Es Dawet Cak Minto Jalan Mayjend Sungkono Surabaya. Walaupun cabang, Fandi juga berusaha mengkreasi jualannya agar lebih menarik minat para pembeli. Yakni dengan menambahkan potongan nangka pada minuman es dawet. Sehingga pada saat direguk, sensasi nangka begitu terasa di lidah.
“Kalau di Rungkut ini saya ada nangkanya, (Di cabang lain) setahu saya nggak ada. Untuk menarik peminat saja,” tandas dia yang mengaku telah melakoni sebagai penjual Es Dawet Cak Minto sejak Juni 2020 lalu.
Alhasil, es dawet jualannya selalu laris manis diburu pelanggan. Padahal belakangan cuaca di Kota Surabaya sedang mendung-mendungnya. Dalam sehari, mantan bankir itu mampu menjual sedikitnya 30 porsi.
Untuk segelas es dawet, Fandi membanderol seharga Rp 10 ribu. Sedangkan tanpa nangka, pelanggan cukup membayar Rp 8 ribu saja. Kedai siap melayani setiap hari mulai pukul 11.00 WIB hingga 18.00 WIB.
Bukan hanya secara offline, pihaknya juga melayani pembelian secara online melalui Grabfood maupun GoFood dengan harga dari Rp 10 ribu sampai Rp 12.500.
Ketika media ini mencicipi Es Dawet Cak Minto buatan Fandi, rasa manis dari gula Jawa memang sangat berbeda bila dibandingkan dengan es dawet lainnya, lebih terasa manis dan unik. Apalagi ada potongan nangka yang membuat aroma minuman begitu menggoda selera.
Santan kental sebagai bahan utama juga menambah rasa khas Dawet Kudus Cak Minto. Tambahan tape singkong juga semakin menambah sesak gelas es dawet. Jadi tak sekedar pengusir dahaga, penikmat juga dibuat kekenyangan.
“Pembeli itu macam-macam permintaannya, kadang komplet kadang tape sama nangka saja nggak pakai dawet. Mungkin seleranya begitu,” tutup Fandi.