FaktualNews.co

Demi Belajar Online, Sejumlah Siswa di Situbondo Kerja Sambilan

Pendidikan     Dibaca : 668 kali Penulis:
Demi Belajar Online, Sejumlah Siswa di Situbondo Kerja Sambilan
FaktualNews.co/fatur
Ardi, salah seorang pelajar SMA Situbondo, saat bekerja di usaha kerajinan simping.

SITUBONDO, FaktualNews.co-Demi membeli kuota internet untuk sekolah online, sejumlah pelajar SMA di Situbondo bekerja di tempat kerajinan kerang simping. Selain mendapatkan penghasilan sendiri untuk membeli kuota, mereka juga bisa belajar mengasah keterampilan.

Salah satu tempat pelajar bekerja sambilan adalah di lokasi usaha kerajinan kerang simping di Desa Sumberkolak, Kecamatan Panarukan.

Ardi (17), pelajar SMA Situbondo mengatakan, dirinya sengaja mencari pekerjaan di tengah pandemi Covidi-19 dengan tujuan untuk meringankan beban orang tua. “Utamanya untuk membeli paket data, guna mengikuti pembelajaran online dari sekolah,” katanya, Selasa (23/2/2021).

Pemilik kerajinan sendiri merasa senang, karena bisa ikut motivasi agar para pelajar itu belajar mandiri, serta bisa menghabiskan waktunya dengan kegiatan positif.

Aliman, salah seorang pemilik kerajinan mengatakan, dirinya memberikan kesempatan para pelajar untuk belajar keterampilan, karena selama masa pandemi mereka lebih banyak di rumah.

Setidaknya, mereka tidak keluyuran, melainkan tetap mengisi kegiatan positif selama belum masuk sekolah tatap muka.

“Kami bersyukur mereka mau berlatih keterampilan di sini agar mereka belajar mandiri. Paling tidak mereka tidak keluyuran atau terlalu banyak main game di rumah,” kata Aliman.

Menurutnya, dirinya mengelola barang kerajinan setengah jadi dari salah seorang pengusaha kerajinan di Desa Kilensari, Kecamatan Panarukan. Ia tidak bisa membuat kerajinan sendiri karena belum memiliki modal yang cukup.

“Semua bahan bakunya dari pengrajin di Panarukan. Kami hanya mengerjakan kerajinan setengah jadi, diproduksi menjadi kerajinan utuh di tempat pengrajin lain,” bebernya.

Menurutnya, lesunya ekonomi di masa pandemi Covid-19, membuat sebagian pengrajin kelimpungan. Bahkan, saat ini, para pengrajin sangat membutuhkan bantuan modal untuk memulai lagi usahanya.

“Modal pengrajin seperti kami sangat terbatas. Kami masih mengambil pesanan dari pengrajin lain dan hanya bisa mengerjakan kerajinan produk setengah jadi,” pungkasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Sutono Abdillah