FaktualNews.co

22 Persen Jalan di Tulungangung Rusak

Peristiwa     Dibaca : 917 kali Penulis:
22 Persen Jalan di Tulungangung Rusak
FaktualNews.co/Latif Syaipudin
Sebuh mobil melintas di salah satu ruas jalan rusak yang menghubungkan Podorejo, Kecamatan Sumbergempol–Tunggangri, Kecamatan Kalidawir, Rabu (3/3/2021).

TULUNGAGUNG, FaktualNews.co – Tidak kurang ada 22 persen dari total panjang 390,5 kilometer jalan di Kabupaten Tulungagung, mengalami kerusakan, dari ketegori ringan hingga berat.

Rencanaya, dinas PUPR akan melakukan perbaikan jalan tersebut yang dimulai sekitar bulan Mei ini. Total anggaran yang direncanakan mencapai Rp. 11 miliar.

Kasi Perencanaan Bina Marga Dinas PUPR Kabupaten Tulungagung Wahyudiana menjelaskan, pada tahun ini pihaknya sudah menyiapkan anggran iperbaikan jalan itu dari sumber Dana Alokasi Khusus (DAK).

“Anggaran itu rencananya digunakan untuk memperbaiki jalan yang rusak di tiga lokasi, ada aspal hotmix, overlay, ataupun di lokasi yang lain dilakukan penambalan jalan,” terangnya, Rabu (3/3/2021).

Tiga lokasi yang mendapat jatah perbaikan, yakni pertama ruas jalan Sumbergempol menuju ke arah Kalidawir tepatnya di ruas jalan Podorejo hingga Tunggangri menggunakan hotmix.

Kedua merupakan ruas jalan Campurdarat menuju Bandung tepatnya di ruas jalan Sodo Bandung akan dilakukan overlay. Tindakan yang sama juga akan dilakukan untuk jalur Bandung menuju arah Besuki.


Berita lainnya:


“Diluar jalan itu akan ditangani oleh UPT Pemeliharaan Jalan di daerah masing-masing. Untuk ruas jalan di Sumbergempol-Kalidawir yang diperbaiki sekitar 1 kilometer, sedangkan di Bandung-Besuki sepanjang 3 km dan Campurdarat-Bandung sepanjang 4 kilometer,” jelas Wahyudiana.

Menurut Wahyudiana, berdasarkan hasil survei pada 2020 lalu, dari total panjang jalan kabupaten di Tulungagung yakni 1.775 km, 78 persen kondisi jalan kabupaten masih baik. Namun untuk 22 persen sisanya, diketahui kondisi jalan rusak mulai dari kerusakan ringan hingga berat.

Rusaknya jalan tersebut disebabkan karena kendaraan yang melalui jalan tersebut melebihi batas maksimal tonase 8 Ton. Selain tonase, faktor air juga bisa menyebabkan kerusakan jalan lantaran belum semua jalan kabupaten terdapat saluran pengeringan jalan.

“Jadi kalau di jalan kabupaten itu kami punya standart beban maksimal kendaraan seberat 8 Ton. Apalagi untuk mengendalikan kendaraan yang melintas itu sulit,” ungkapnya.

Wahyudiana berharap, bulan depan proses lelang perbaikan jalan kabupaten bisa segera selesai. Pasalnya, jika lelang sudah selesai, tim pengerjaan jalan akan segera memperbaiki ruas jalan yang rusak tersebut.

“Lelang itukan ada proses dan prpsedurnya, ya semoga saja tahapan itu bisa segera dilakukan, sehingga secepatnya jalan yang rusak itu bisa segera ditangani,” pungkasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Muhammad Sholeh