Pesan Penting Gubernur Khofifah Kepada Bupati Mojokerto yang Baru Dilantik
MOJOKERTO, FaktualNews.co – Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa meminta Bupati Mojokerto yang baru saja dilantik, Ikfina Fatmawati, menurunkan angka kemiskinan.
Pesan penting itu dia katakan saat menghadiri serah terima jabatan Bupati dan Wakil Bupati Mojokerto di Gedung DPRD Kabupaten Mojokerto, Jumat (05/03/2021).
Khofifah mengatakan, pertumbuhan ekonomi di provinsi Jatim mengalami kontraksi sampai 2,39 persen dibanding dengan provinsi lain dan terjadi peningkatan kemiskinan, termasuk di daerah Mojokerto.
“Tolong tingkat pengangguran pun juga ditekan , diturunkan, supaya pembukaan lapangan pekerjaan lapangan pekerjaan bisa signifikan,” katanya pada wartawan usai Sertijab Bupati dan Wakil Bupati Mojokerto.
Ia menegaskan, banyak pekerjaan yang harus diselesaikan oleh Bupati dan Wakil Bupati Mojokerto. Yakni, mempercepat pelaksanaan proyek strategis nasional sesuai dengan perpres nomor 80 tahun 2019 dan perihal investasi Penanaman Modal Asing (PMA).
“Saya minta tim PTSP Kabupaten Mojokerto untuk melakukan koordinasi dengan tim PTSP Provinsi dengan intensif, sehingga industri pengolahan yang sudah cukup signifikan kontribusinya tetap bisa didongkrak,” tegasnya.
Khofifah juga meminta dari sisi pertanian, pelayanan kesehatan, pendidikan, pariwisata, kesenian dan kebudayaan di Kabupaten Mojokerto selama pandemi COVID-19 tetap menjadi perhatian khusus.
“Industri yang sudah tumbuh positif disaat pandemi COVID-19 saya minta tolong ini menjadi perhatian khusus. Jadi industri pengolahan tumbuh positif dan pertanian, perhutanan dan perikanan juga tumbuh positif,” ungkapnya.
Sementara, Bupati Mojokerto, Ikfina Fatmawati berjanji untuk semakin memperkokoh dan memperkuat kinerja percepatan peningkatan kesejahteraan dan kemajuan masyarakat kabupaten Mojokerto sesuai untuk dengan visi dan misi saat kampanye.
“Kami mengabdi kepada masyarakat Mojokerto yang kita cintai adapun visi Kami adalah terwujudnya kabupaten Mojokerto yang maju adil dan makmur melalui penguatan infrastruktur dan peningkatan kualitas sumber daya manusia,” tandasnya.
Ia menegaskan, akan mewujudkan tata kelola pemerintahan yang berintegritas, akuntabel, bersih, dan transparan dengan indikator tujuan reformasi pelayanan publik.
“Bisa kita minimalisir atau bahkan bisa kita lihat pemerintah yang pertama tidak menyalahgunakan wewenang untuk kepentingan pribadi dan menggunakan pihak lain dengan cara korupsi kolusi dan nepotisme yang kedua Mojokerto bersih dari jual beli jabatan pejabat,” bebernya.