MOJOKERTO, FaktualNews.co – Para arkeolog menemukan beberapa kerangka manusia di tengah situs Kumitir, Dusun Bendo, Desa Kumitir, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.
Penemuan itu terjadi saat proses ekskavasi oleh tim dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jatim yang.
Arkeolog Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jatim, Wicaksono Dwi Nugroho menuturkan, penemuan ini ditemukan pada hari ke 8 ekskavasi tahap yang dimulai pada 1 Maret 2021 di sektor C lokasi situs Kumitir. Lebih dari satu individu kerangka manusia telah ditemukan. Namun hanya satu kerangka individu manusia yang masih utuh.
“Sedangkan individu yang lain kita hanya menemukan beberapa bagian saja, ada yang kepala, ada yang tangan, kaki, dan bagian yang lainya sudah rapuh,” tuturnya pada FaktualNews.co di lokasi, Jumat (12/02/2021).
Kerangka-kerangka tersebut ditemukan di kedalaman 60 sentimeter dari permukaan tanah. Sebelumnya Wicaksono menduga, temuan kerangka itu merupakan bagian dari makam desa yang terletak di sisi timur situs, berjarak sekitar 10 meter. Tetapi, tanah makam lebih rendah 1 meter dari tanah di sektor A, B, dan C situs Kumitir.
Namun ia masih belum bisa memastikan dan masih mencari tahu kebenaran dugaan tersebut.
“Kalau kerangka ini ditemukan di kedalaman 60 sentimeter, berarti bisa satu konteks atau tidak dengan makam desa?. Tentunya banyak pertanyaan yang muncul dengan ditemukannya kerangka ini, ” ungkap Wicaksono.
Wicaksono menjelaskan, untuk mengetahui kejelasannya, pihaknya akan mengundang tim ahli dari antropologi forensik Universitas Airlangga Surabaya, untuk mengidentifikasi temuan kerangka-kerangka tersebut.
“Apakah ini makam baru atau satu konteks dengan temuan di sektor A, B, dan C situs Kumitir?. Itu nanti mereka (tim ahli Antropologi forensik Unair Surabaya) yang akan menjawab,” jelasnya.
Lebih lanjut, Wicaksono menyampaikan, ekskavasi situs Kumitir saat ini merupakan lanjutan dari ekskavasi tahun 2020. Dimana tahun 2020 pihaknya mendapati adanya bangunan dinding keliling seluar kurang lebih 6 hektar dengan panjang 316 meter dari timur ke barat. Sedangkan dari Utara ke Selatan diduga berukuran 250 meter.
“Kami masih berupaya mencari ujung dari sisi tenggara dan barat daya yang tahun kemarin belum kita temukan. Sehingga tahun ini targetnya mencari kepastian dari lebar dinding utara ke selatan,” paparnya.
Ekskavasi situs Kumitir ini pada tahun 2021 akan dilaksanakan dua tahap. Tahap pertama 1 sampai 30 Maret dan tahap kedua pada bulan Juli dengan menggunakan anggaran dari Provinsi Jatim.
Ekskavasi saat ini melibatkan pihak internal dari BPCB Jatim sejumlah 90 orang, terdiri dari tenaga penggali dan tenaga teknis.
“Ya karena masih dalam situasi pandemi, kita melibatkan tim dari Internal BPCB,” tukasnya.
Masih kata Wicaksnono, anggaran untuk ekskavasi masih digelontor Rp. 500 juta. Tetapi anggaran masih terserap untuk biaya kompensasi tanah warga yang berada di sekitar lokasi situs Kumitir.
“Biaya kompensasi tanah per meter Rp. 50 ribu. Baru sisinyanya untuk ekskavasi. Itu saja diperkirakan masih kurang,” pungkasnya.