Kewirausahaan

Ibu Rumah Tangga di Banyuwangi Ini Ubah Limbah Styrofoam Jadi Barang Kerajinan

BANYUWANGI, FaktualNews.co-Sebagian besar orang melihat sampah atau limbah styrofoam sebagai barang tak berguna. Tapi di tangan ibu rumah di Banyuwangi ini, justru sampah ini bisa dimanfaatkan menjadi aneka barang kerajinan.

Ibu rumah tersebut adalah Eny Kusnanti (54), warga Kelurahan/Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Dia menyulap sampah styrofoam menjadi kerajinan yang tidak saja bernilai seni, tapi juga bernilai ekonomi.

Istilah styrofoam kerap digunakan untuk barang ‘expanded polystyrene (EPS)‘ atau busa polistirena yang diperluas (busa EPS).

Ditemui di kediamannya, Eny mengaku gagasan mememanfaatkan sampah jadi hasil kerajinan ini muncul saat dia melihat sampah-sampah yang menumpuk begitu saja.

“Saya bahkan kerap melihat sampah di sungai yang membuat aliran itu tidak lancar,” katanya Jum’at (12/1/2021).

Dari keprihatinan itu, kemudian dia memanfaatkan berbagai jenis sampah untuk dibuat kerajinan tangan. Mulai dari sampah styrofoam, serabut kelapa hingga baju usang yang sudah tidak terpakai.

Rata-rata Eny mendaur ulang sampah itu agar kembali memiliki nilai guna.

“Awalnya saya membuat kerajinan dari baju-baju bekas, serabut kelapa. Kemudian styrofoam karena sulit terurai akhirnya juga saya manfaatkan untuk dibuat vas. Saya sekarang lebih fokus di situ karena masih jarang orang yang membuatnya,” ungkapnya.

Eny mengatakan pengolahan limbah yang sudah dijalankan selama sekitar 2 tahunan ini dilakukan dengan tekad ikhlas untuk menjaga lingkungan.

“Sejak awal saya melakukan ini untuk mengusir sepi dan sebagai wujud kepedulian terhadap lingkungan. Kalau mengorientasikan pada uang, khawatirnya proses daur ulang ini malah tidak jalan. Karena untuk saat ini warga juga lebih berminat vas berbahan plastik daripada yang seperti ini. Tetapi sebagai wujud kepedulian lingkungan saya tetap membuatnya,” ujarnya.

Wanita yang mengusung spirit go green ini membagikan tips dan trik proses daur ulang styrofoam, agar bisa diikuti oleh khalayak umum.

“Pertama styrofoam dihaluskan dengan blender atau juga bisa diparut. Kemudian dicampur semen dengan perbandingan 1:1, tambahkan air lalu dicetak dan dicat sesuai keinginan,” bebernya.

Dia berharap ke depannya proses daur ulang sampah semacam ini juga bisa diikuti oleh setiap masyarakat, menjadi inspirasi untuk masyarakat. Sehingga setidaknya problem-problem mengenai sampah bisa sedikit tertangani.