FaktualNews.co

Tangis Keluarga Warnai Pencarian Korban Tenggelam di Long Storage Mojokerto

Peristiwa     Dibaca : 1579 kali Penulis:
Tangis Keluarga Warnai Pencarian Korban Tenggelam di Long Storage Mojokerto
FaktualNews.co/lutfi hermansyah
Keluarga korban terlihat menangis saat berdo'a di bantaran waduk kalimati, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojoketo, Minggu (14/03/2021)

MOJOKERTO, FaktualNews.co-Tangis keluarga mewarnai pencarian korban tenggelam di waduk Kalimati atau Long Storage, Desa Leminggir, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto, Minggu (14/03/2021).

Pencarian korban bernama Ahcmad Dafin Afandi (28) asal Kecamatan Krian, Kabupaten Mojokerto terus dilakukan Tim SAR dan relawan sejak pagi pukul 07.00 WIB.

Pada saat yang sama, pihak keluarga korban melakukan tabur bunga dan berdo’a di bantaran waduk. Pada saat itulah keluarga korban mengangis histeris menatap waduk dalam-dalam sembari memanjatkan doa.

“Ya Allah maha pengampun, maha penyayang, sing duwe kene, arek Iki (korban) Ndang Tokno jasad e (yang punya tempat ini, anak ini cepat keluarkan jasadnya,” ucap salah satu keluarga saat berdo’a di bantaran waduk serta terus menatap waduk.

Pihak keluarga membawa sesaji dan menabur bunga dengan harapan, korban segara ditemukan dari dasar waduk.

Selain itu, pencarian korban juga menyedot perhatian warga sehingga di lokasi nampak ramai dan berdesakan.

Diberitakan sebelumnya, Achmad Dafin Afandi (28) warga Desa Terung Wetan Kecamatan Krian, Kabupaten Sidoarjo dilaporkan tiba-tiba melompat ke waduk saat menongkrong bersama temannya di warung kopi pinggir waduk Long Storage, Desa Leminggir, Kecamatan Mojosari, Mojokerto, Sabtu (13/03/2021) petang.

Menurut Eko Saputra, teman korban yang juga menongkrong di tempat tersebut, korban sempat bilang dan mempunyai pikiran bisa berenang menyeberangi waduk tersebut.

“Lalu saat itu sekitar pukul 17.00 WIB, korban tiba-tiba melompat mencebur ke waduk. Sampai di tengah (waduk) dia kayak ambil napas, kan itu kedalamannya hanya separuh badan, hampir sampai tepi dia tidak kuat napasnya, mungkin,” jelasnya.

Melihat korban tidak kuat, lanjut Eko, teman-teman yang lain bernama Iskak langsung menolong dan ikut berenang ke waduk.
“Iskak juga enggak kuat, terus ditolongin teman satunya lagi. Hampir sampai ke korban tapi juga tidak nggak kuat,” tandasnya.

Eko menjelaskan, korban sama sekali tidak memberikan tanda apa-apa ketika terlihat sudah tak kuat melanjutkan berenang.
“Dia tidak bilang dan tidak melambaikan tangan,” ungkapnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Sutono Abdillah