JEMBER, FaktualNews.co-Dinas Pekerjan Umum Bina Marga dan Sumber Daya Air (DPU BMSDA) Jember mencatat, dari total 2.695 kilometer (km) jalan kabupaten, sedikitnya sepanjang 1.080 km dalam kondisi rusak.
Jika dipersentase, 40 persen jalan Kabupaten Jember itu dinyatakan rusak.
Hal itu terungkap saat rapat dengar pendapat (RDP) DPU BMSDA dengan Komisi C DPRD Jember, Senin (15/3/2021).
Dengan kerusakan jalan itu, nantinya DPU BMSDA akan melakukan perbaikan, yang ditargetkan dapat selesai pada 2021 ini.
Plt Kepala DPU BMSDA Jember Rahman mengakui baru sekarang bakal dilakukan perbaikan karena selama 5 tahun belakangan, anggaran di DPU BMSDA kecil dan tidak mampu melakukan perbaikan infrastruktur jalan.
“Karena keterbatasan anggaran yang kita miliki (selama 5 tahun belakangan). Kini kita akan memperbaiki jalan rusak itu. Dengan mempertimbangkan kebutuhan perbaikan dan perawatan jalan yang mendesak. Namun solusi yang dilakukan yakni dengan mekanisme Multiyears itu (pada tahun anggaran 2021 ini),” kata Rahman saat dikonfirmasi sejumlah wartawan.
Menurut Rahman, untuk perbaikan jalan yang dilakukan itu nantinya dengan mekanisme multiyears (Kontrak Tahun Jamak).
Secara rinci Rahman menjelaskan, untuk wilayah Kabupaten Jember. Panjang jalan yang ada total 3.180,5 km. Yang kemudian dibagi menjadi 3 wilayah jalan.
Yakni Jalan Nasional 190 km, Jalan Provinsi 212 km, dan JLS (Jalur Lintas Selatan) 83,5 km.
“Kemudian wilayah jalan kabupaten 2.695 km, dan ada 1215 ruas jalan. Itu data terkini setelah kami melalukan kajian tentang jalan di Jember,” sebutnya.
Yang dari panjang dan ruas jalan wilayah Kabupaten Jember itu, katanya, 40 persen yang mengalami kerusakan.
“Yakni total panjang jalan 1080,7 km, dan ada 789 ruas jalan itu yang rusak. Yang saat ini akan diperbaiki. Dimana secara rinci, Jalan rusak berat kurang lebih 1.013,80 km, dan 66,9 km rusak ringan,” ulasnya.
Dengan data itu, maka perbaikan jalan itu dilakukan. Sesuai dengan instruksi dari Bupati Jember Hendy Siswanto.
Untuk memenuhi janjinya, di awal jabatannya akan memperbaiki infrastruktur jalan yang saat ini banyak dikeluhkan masyarakat. “Kata pak bupati bisa selesai tahun ini,” ucapnya.
Nantinya untuk realisasi perbaikan jalan itu, Rahman menjelaskan, dengan progres multiyears.
“Yakni kita melakukan kontrak dengan penyedia dengan membayar uang muka 15 persen dulu. Dengan sistem kontrak. Yang tahun ini (perbaikan jalan) diharapkan selesai. Setelah itu, sisa pembayaran diselesaikan (tahun 2022),” ujarnya.
“Dengan data kita, nantinya ada 53 paket perbaikan jalan yang dilakukan, dan 30 paket untuk multiyears itu,” sambungnya.
Rahman juga menambahkan, terkait data perbaikan jalan yang akan dilakukan berbeda dengan yang disampaikan bupati sebelumnya. Yang kala itu, target Bupati Hendy menyelesaikan perbaikan 800 km jalan rusak di Jember.
“Perbedaan data ini, tentunya setelah kami melakukan kajian dan survei. Memang lebih banyak. Yang kerusakan jalan itu, tersebar merata di 31 kecamatan se Jember,” ucapnya.
“Yang diharapkan, meski dengan keterbatasan anggaran. (Perbaikan jalan) bisa selesai tahun ini. Dengan mekanisme Multiyears itu, yang membutuhkan anggaran kurang lebih Rp 632 Miliar,” sambungnya.
Terpisah, Ketua Komisi C DPRD Jember David Handoko Seto mengatakan, terkait perbaikan jalan pihaknya mendukung penuh langkah eksekutif yang akan melakukan perbaikan.
“Karena sifatnya mendesak, dan masyarakat butuh juga banyak persoalan akibat jalan rusak ini. Apalagi yang mencengangkan total jalan rusak sepanjang ribuan kilometer, lebih banyak kata Bupati Hendy kemarin, yang akan memperbaiki 800 km targetnya. Tapi yang dilakukan kami dukung,” katanya.
Terkait mekanisme multiyears yang akan dilakukan, kata legislator dari Nasdem ini, tentunya akan diawasi olehnya.
“Karena tugas kami sebagai lembaga legislatif yang mengawasi kinerja dari eksekutif, kita akan ikut melihat bagaimana hasilnya. Namun kita harapkan ada perubahan. Karena wis wayahe Jember bangkit. Setelah kemarin ya seperti itu,” tandasnya.