Kesehatan

Mengapa Wanita Gampang Anyang-anyangan Setelah Bercinta?

SURABAYA, FaktualNews.co – Anyang-anyangan setelah sering dialami oleh pasangan setelah bercinta, baik pria maupun wanita.

Namun demikian, menurut dokter Dyan Mega Inderawati di laman KlikDokter menyebut 75-90% wanita yang baru menikah, dapat terjadi infeksi saluran kencing karena hubungan seksual.

“Wanita, secara umum memang lebih mudah untuk terkena infeksi saluran kencing karena ukuran saluran kencingnya pendek, hanya sekitar 4 sentimeter jika dibandingkan dengan saluran kencing pria yang dapat mencapai 12 sentimeter,” tulis Dyan Mega Inderawati menjawab salah satu pertanyaan warganet.

Menurutnya, ukuran yang lebih pendek itu mempermudah bakteri untuk masuk dan memanjat saluran kencing wanita serta menimbulkan infeksi.

Pada saat seorang wanita baru menikah, kerentanan untuk terjadinya infeksi saluran kencing lebih meningkat karena frekuensi hubungan seksual cenderung terjadi lebih sering.


Artikel menarik lainnya:


Hubungan seksual merupakan suatu kondisi yang dapat menyebabkan bakteri dapat lebih mudah masuk ke saluran kencing wanita dan menyebabkan infeksi saluran kencing (sistitis).

Karena penyebab inilah, penyakit infeksi saluran kencing pada wanita yang baru menikah dikenal dengan nama Honeymoon Cystitis atau Sistitis Bulan Madu.

Untuk itulah, wanita yang baru menikah harus lebih memperhatikan kebersihan kewanitaan pada masa-masa awal pernikahan. Beberapa gejala yang harus diwaspadai adalah:


Artikel menarik lainnya:


  • • Rasa terbakar saat buang air kecil
  • • Sering kencing
    • Anyang-anyangan atau tidak lampias saat kencing
    • Bau urin yang terlalu bau dan menyengat
    • Rasa tidak nyaman pada daerah perut bawah karena kontraksi kandung kencing
    • Pada beberapa kasus yang sudah lanjut bahkan dapat disertai demam, menggigil, nyeri perut atau adanya darah pada urin

Jika seorang wanita yang baru menikah mengalami gejala-gejala seperti disebutkan di atas maka sebaiknya segera menghubungi dokter agar dapat dilakukan pemeriksaan diagnostik yang sesuai seperti pemeriksaan urin (urinalisis) dan pemberian antibiotik yang sesuai.

“Pengobatan perlu dilakukan dengan tepat dan segera agar infeksi tidak makin memburuk dan menyebar,” tulis dia.

Selain pengobatan, lebih penting lagi untuk dilakukan tindakan pencegahan dengan menjaga kebersihan daerah kewanitaan dengan lebih teliti dan rutin, terutama pada masa-masa awal pernikahan sehingga wanita terhindar dari honeymoon cystitis.