JOMBANG, FaktualNews.co – Manusia Silver bermunculan di Kota Jombang, Jawa Timur. Satu di antaranya malah bukan warga asli, tapi pendatang dari Bandung, Jawa Barat. Sehari-hari dia mangkal di traffic light simpang tiga, dekat Universita Darul Ulum (Undar).
Ditemui FaktualNews.co pria bernama Andre (20) mengaku sudah 4 bulan membaluri seluruh tubuhnya dengan cat berwarna silver demi sesuap nasi.
Andre terpaksa menjadi manusia silver karena sejak musim pandemi covid-19 dia kesulitan mendapatkan pekerjaan.
Selain mengecat tubuhnya dengan warna silver, Andre juga membawa sebuah kerajang dan berdiri persis di bawah tiang lampu merah sembari menunggu belas kasih orang yang lewat.
Tak jarang, para pengguna jalan memasukkan beberapa rupiah uang ke dalam keranjang itu. Selain uang, adapula yang memberinya bungkusan makanan maupun minuman.
Andre sendiri mengaku kehilangan pekerjaan sebagai sopir pribadi sejak adanya virus corona mewabah di negeri ini. Karena sulit mendapatkan pekerjaan kembali, Andre akhirnya ikut gerombolan anak punk hingga sampailah di Jombang, Jawa Timur.
Dia kerap berpindah tempat di beberapa traffic light di kawasan kota Jombang.
“Saya asli Bandung tapi keluarga di Jawa Tengah, sekitar empat bulan terpaksa jadi begini (manusia silver) karena pekerjaan sulit, dulu pernah jadi sopir sich tapi sekarang nganggur sejak ada corona,” ujar Andre, Selasa (23/3/2021).
Andre sendiri mengaku tak takut dengan bahaya cat yang terus menerus melekat dikulitnya sepanjang hari itu. Terik matahari juga dia hiraukan demi mengais rezeki.
Soal bahaya lalu lintas, Andre mengaku mengantisipasinya dengan hanya duduk dan tidak mondar mandir di tengah jalan.
“Panas sebenarnya, tapi gimana lagi. Soal bahaya karena enggak kelihatan pengguna jalan, asalkan duduk di sini saja tidak jalan-jalam kemana-mana, aman,” ungkapnya.
Andre mengaku sempat terciduk aparat saat menjadi manusia silver dan sempat dipulangkan ke kampung halamannya. Namun, dia terpaksa kembali lagi dan sampai ke Jombang demi bisa makan. Dalam sehari, Andre mengaku mampu mendapatkan uang Rp 50 ribu-100 ribu.
“Dulu sempat dipulangkan dibelikan tiket juga tapi saya balik lagi karena di sini saya dapat uangnya lebih gampang daripada kota lain,” pungkasnya.