FaktualNews.co

Korban Perahu Karam di Jember Ternyata Warga Ber-KTP Malang

Peristiwa     Dibaca : 1439 kali Penulis:
Korban Perahu Karam di Jember Ternyata Warga Ber-KTP Malang
FaktualNews.co/Muhammad Hatta
Salah satu perahu nelayan yang karam setelah diterjang ombak di Pantai Pancer, Jember, Selasa (23/3/2021).

JEMBER, FaktualNews.co – Anak Buah Kapal (ABK) yang hilang dalam musibah kecelakaan 4 perahu karam di Pantai Pancer, Desa Puger Kulon, Kecamatan Puger, Kabupaten Jember ternyata bernama Mat Yasin (33) warga Desa Harjokuncaran, Kecamatan Sumbermanjing, Kabupaten Malang.

Dia diketahui berprofesi sebagai nelayan dan tinggal di Dusun Mandaran, Desa Puger Wetan, Kecamatan Puger setelah menikahi perempuan dusun tersebut.

“Untuk korban hilang, yakni satu orang ABK perahu yang karam, sesuai KTP-nya adalah warga Kabupaten Malang. Tapi tinggal di Puger karena menikah dapat warga Jember,” kata Kasatpolair Polres Jember Iptu M Naim saat dikonfirmasi sejumlah wartawan, Selasa (23/3/2021).

Naim menjelaskan, kecelakaan laut yang menenggelamkan 4 perahu nelayan itu terjadi sekitar pukul 06.00 WIB pagi tadi.

“Ketika itu para nelayan yang naik jukung (perahu nelayan) pulang dari melaut menuju Pantai Pancer. Kemudian sesampainya di kawasan Plawangan ada ombak besar dan terjadilah laka laut. Total ada 4 perahu, 3 rusak berat, dan satu perahu terbalik. Korban hilang ada di perahu yang terbalik itu,” jelasnya.


Berita sebelumnya:


Naim mengatakan, saat musibah laka laut itu, ketinggian ombak cukup tinggi. “Untuk ketinggian ombak sesuai dari informasi yang kami terima dari BMKG Surabaya, saat itu setinggi 2 sampai 4 meter,” katanya.

Menurutnya, Satpolair Polres Jember telah berkoordinasi dengan Basarnas Jember dan potensi SAR lainnya untuk proses pencarian korban.

“Untuk pencarian korban, kami meminta bantuan Tim Basarnas dan dibantu Potensi SAR binaan Satpolair Puger. Untuk pencarian akan langsung dilakukan hari ini, dan selama 7 hari ke depan,” katanya.

Lebih jauh dia mengatakan, untuk mengantisipasi kecelakaan laut dan timbulnya korban pihaknya mengimbau para nelayan untuk sementara tidak melaut.

“Karena cuaca tidak menentu, dan kami selalu memantau kondisi ombak dari BMKG Surabaya. Untuk saat ini, nelayan kami himbau untuk tidak melaut. Menunggu informasi perkembangan berikutnya. Saat ini ombak masih berbahaya,” tandasnya.

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Muhammad Sholeh