Bocah Karanggayam Surabaya Hilang Sejak 4 Hari Lalu, Supranatural: Posisinya di Gresik
SURABAYA, FaktualNews.co-Kesedihan menyelimuti pasangan suami-istri (pasutri) Tri Budi Prasetyo dan istrinya Safrina Anindya Putri, warga Karanggayam, Kecamatan Tambaksari, Surabaya.
Sebab, anak perempuan kesayangannya, bernama Nesa Alana Karaisa, yang biasa dipanggil Ara, hilang.
Peristiwa ini terjadi pada hari Selasa (23/3/2021) lalu sekitar pukul 10.00 WIB.
Kejadian ini bermula saat Ara, panggilan Nesa Alana Karaisa, bermain bersama kakaknya di sekitar rumahnya.
Ara, yang saat ini berusia 7 tahun, setelah pulang sekolah daring, berpamitan kepada orang tuanya untuk bermain bersama teman-temannya.
Orang tua Ara yang cemas, mencari keberadaan anak perempuannya hingga menanyakan ke tetangga. Tak kunjung ketemu, orang tua melaporkan ke Command Center 112 Pemkot Surabaya, dan ke Polsek Tambaksari, Surabaya.
“Saat itu dia berpamitan kepada saya kalau mau main bersama temannya, dia selalu main setelah belajar daring,” kata Safrina ibu Ara.
Kapolsek Tambaksari, Kompol Akay Fahli mengungkapkan, saat hari pertama dinyatakan hilang, anggotanya sudah menyebar dengan meminta keterangan keluarga serta saksi-saksi di lokasi.
“Sebelum ada laporan resmi, kami juga sudah bergerak untuk melakukan upaya pencarian,” kata Akay, Kamis (25/3/2021).
Selain itu, polisi juga tengah memeriksa rekaman CCTV yang ada di sekitar lokasi. “Kami juga minta Unit Reskrim untuk mengecek CCTV di sekitar lokasi,” tandasnya.
Seorang supranatural asal Surabaya, Bintang Timur Diponegoro mengungkapkan, setelah dilihat melalui mata batinnya, posisi Ara, yang hilang sejak Selasa lalu saat ini berada di Gresik.
“Saya kasihan melihat orang tuanya, jadi saya turut membantu untuk mencari keberadaan anak itu melalui mata batin saya,” ungkap Bintang Timur Diponegoro, Jumat (26/3/2021).
Saat pertama kali hilang posisi anak ini selama dua hari masih berada di Surabaya. Namun saat ini sudah di wilayah Gresik, sekitaran makam Sunan Giri.
“Ada disekitaran wilayah makam Sunan Giri, dan anaknya masih sehat, tapi dia menangis terus mencari orang tuanya,” jelasnya.
Dari mata batin Bintang Timur Diponegoro, bocah perempuan ini awalnya dibawa oleh seorang laki-laki. Dan saat berada di Gresik, sudah ada seorang wanita.
“Saya melihat bocah ini bersama dengan laki-laki dan seorang wanita. Tetapi saya akan terus membantu mencari dari mata batin saya, agar koordinat titiknya benar-benar pas,” pungkasnya.
