MOJOKERTO, FaktualNews.co-Ahmad Syfi’i (25), pemuda pencari bonsai yang tenggelam di Sungai Pikatan, Dusun Kedung Rumpit, Desa Sumengko, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto, Jumat (26/3/2021) lalu, hingga kini belum ditemukan, Minggu (28/3/2021).
Pencarian oleh Tim SAR gabungan dari Basarnas, TRC BPBD Kabupaten Mojokerto, dan sejumlah relawan, beserta Polisi dan Kormil belum membuahkan hasil setelah tiga hari melakukan penyisiran.
Koordinator Basarnas Surabaya, Ainul Makhdin mengatakan, hingga saat ini tim telah melakukan penyisiran sejauh 4 kilometer dari titik korban tenggelam.
“Kita sudah menyisir sejauh 4 kilometer tapi korban belum ditemukan. Bisa jadi korban masih berada disekitar sungai Pikatan atau bisa jadi juga sudah jauh terserat arus,” katanya saat dikonfirmasi FaktualNews.co, Minggu (28/03/2021).
Menurutnya, arus deras dan bebatuan yang ada di dasar sungai menjadi kendala tim SAR melakukan proses pencarian. Selain itu Sungai Pikatan memiliki kedalam empat hingga tujuh meter.
Tim Sar menyisir dengan menggunakan 4 perahu karet dan ada beberapa orang yang menyisir dengan menyelam ke dasar sungai.
Ainul belum bisa memastikan kapan korban bisa ditemukan. Namun yang pasti pihaknya akan berusaha mencari sampai 7 hari.
“Kit tidak tahu pasti kapan bisa ditemukan, karena kemungkinan korban sudah terseret arus atau bisa ada masih di sekitar sungai ini. Kita akan berusaha,” ujarnya.
Korban merupakan warga Desa Kalen Kecamatan Dlanggu, Kabupaten Mojokerto, Ahmad Syafi’i. Ia diduga terseret arus dan tenggelam lantaran tidak bisa berenang saat dirinya dan temannya, Ayyub Zakaria (24) menyebrangi sungai Pikatan sekira 15.00 WIB, Jum’at (26/03/2021).
Seperti diketahui, mulanya korban berniat mencari tanaman hias bonsai Di Sungai Pikatan yang berada di dusun kedungrupit, Desa sumengko, kecamatan Jatirejo. Korban mencoba menyeberangi sungai dengan cara mengikatkan tali pada tubuh korban.
Dikarenakan kondisi sungai yang berarus cukup deras dan kondisi korban sehabisan nafas sehingga korban terseret arus dan tenggelam kedalam sungai.
Tim SAR telah melakukan pencarian sejak korban dilaporkan tenggelam. Penulisan dilakukan sejauh 4 kilo meter dari titik lokasi korban dinyatakan hilang dan tenggelam.
Pencarian hanya bisa dilakukan saat hari terang, malam harinya pencarian dihentikan sementara. Pencarian telah berlangsung selama tiga hari terhitung sejak korban tenggelam.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Benacana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto, Zaini mengatakan, sampai dengan saat ini operasi pencarian masih terus dilakukan, upaya pencarian korban masih nihil.
“Tim di lapangan nanti akan melaporkan perkembangan kepada pimpinan,” jelasnya.