JOMBANG, FaktualNews.co-Sebanyak 7.000 pendidik di bawah naungan kantor Kemenag (Kementerian Agama) Kabupaten Jombang divaksinasi Covid-19, seiring rencana pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas 6 April 2021 mendatang.
Hal ini sesuai dengan hasil rapat koordinasi dengan pemerintah daerah Kabupaten Jombang.
“Vaksinasi ini sudah tahap dua dan hari ini dimulai lagi untuk penyelesaiannya kapan hari yang belum selesai. Kalau untuk pegawai di kantor Kemenag sini ada 63 orang, dan pengawas 16 orang, jadi total 78 orang,” kata Kepala Seksi Pendidikan Madrasah, Kemenag Jombang, Arif Hidayatulloh di kantornya, Senin (29/3/2021).
Dia mengungkapkan, keseluruhan pendidik di Madrasah yang mengikuti vaksinasi ada 7000 orang mulai pendidik di Raudlatul Athfal (RA), Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA) baik Madrasah Negeri maupun swasta. Dari jumlah itu, sudah 80 persen divaksinasi. Sisanya masih dalam proses dengan target selesai akhir Maret 2021.
“Harapannya saya, semua warga madrasah di lingkungan kantor Kemenag Jombang divaksinasi baik itu Kepala Madrasah, guru maupun pendidiknya atau TU (tata usaha)- nya untuk mencegah penyebaran Covid-19,” ungkap mantan kepala Tata Usaha MTsN 5 Jombang tersebut.
Menurut Arif, harapan agar para pendidik mengikuti vaksinasi sebagai dukungan kepada pemerintah dalam upaya mencegah penyebaran wabah virus corona.
Arif pun mengimbau bagi yang mungkin belum terdaftar untuk segera berkoordinasi dengan puskesmas terdekat sehingga segera dilayani vaksinasi. Karena, sesuai hasil rapat dengan Bupati Jombang Mundjidah Wahab, rencana 6 April akan dilaksanakan belajar tatap muka. Rencana itu juga telah disepakati antara cabang dinas pendidikan dan Kemenag Jombang.
“Alhamdulillah sampai hari ini, vaksinasi berjalan dengan lancar dan baik. Selama ini belum ada keluhan, cuma tadi itu ada yang sempat tensi-nya naik, tapi selang beberapa jam, sudah stabil,” dia menjelaskan.
Lantas, bagaimana kesiapan madrasah menjelang pembelajaran tatap muka yang tinggal satu pekan lagi?. Arif pun menyebut jika seluruh madrasah di bawah naungannya sudah siap melaksanakan. Tak hanya itu, 98 persen wali murid juga mendukung dengan membuat pernyataan tertulis bermaterai.
“Kesiapannya juga dibantu pengawas, instrumen terkait persiapan termasuk madrasah menyiapkan handsanitizer, termogun, masker, tempat cuci tangan dan bilik-bilik. Sebagian ada yang memakai Face Shield, tergantung kemampuan madrasah masing-masing,” terangnya.
“Ada kendala yang siswa madrasahnya sedikit, siswa 50 orang, terkendala biaya beli thermogun dan lainnya. Untuk pengadaanya itu bisa menggunakan dana bos,” lanjutnya.
Arif menambahkan, pada pembelajaran tatap muka 6 April mendatang, sistem pembelajaran shif atau pergantian pagi dan siang. Jika satu kelas itu jumlah siswanya 40 siswa, maka 20 orang pagi dan sisanya masuk siang.
Penerapan sistem itu menyesuaikan dengan zona Kabupaten Jombang yang saat ini masuk kategori zona kuning.
“Nanti kalau sudah hijau ya masuk 100 persen. Ini sudah disosialisasikan ke Madrasah dan seluruh wali murid. Semuanya mendukung,” pungkasnnya.