FaktualNews.co

Lini Masa 13 Teror Bom Bunuh Diri di Indonesia

Liputan Khusus     Dibaca : 1100 kali Penulis:
Lini Masa 13 Teror Bom Bunuh Diri di Indonesia
FaktualNews.co/Mokhamad Dofir
Olah TKP ledakan bom di Gereja Kristen Indonesia (GKI) Santa Maria Surabaya, Minggu (13/5/2018).

SURABAYA, FaktualNews.co – Bom bunuh diri menjadi salah satu cara para teroris untuk menyebar ketakutan. Setidaknya ada 13 kasus bom bunuh diri sepanjang 19 tahun terakhir.

Pada tahun 2002 Jimi dan Iqbal menjadi pengantin yang tewas dalam ledakan di Sari Club dan Paddy’s Pub Jalan Legian, Kuta, Bali.

Kasus mutakhir bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan pada Minggu (28/3/2021). Dua pengantin baru yang menjadi pelaku ledakan L dan YSF tewas dalam peristiwan teror itu.

Berikut ini lini masa teror bom bunuh diri selama 19 tahun terakhir terhitung sejak tahun 2002 hingga 2021.

1. Bom Bali I

Pada tahun 2002 silam, atau 12 Oktober 2002. Sebuah ledakkan mengguncang Sari Club dan Paddy’s Pub Jalan Legian, Kuta, Bali. Dua pelaku, Jimi dan Iqbal tewas dalam serangan.

Sedangkan ledakan selanjutnya terjadi di dekat Kantor Konsulat Amerika Serikat, Jalan Hayam Wuruk 188, Denpasar. Serangkaian ledakan bom tersebut terjadi sekitar pukul 23.15 waktu setempat.

Dihimpun dari berbagai sumber menyebut, korban tewas dalam tragedi ini mencapai 202 orang. Sebanyak 164 orang di antaranya warga asing dari 24 negara, 38 orang lainnya warga Indonesia 209 orang mengalami luka-luka. Dampak kerusakan hingga radius satu kilometer dari pusat ledakan.

Peristiwa tersebut kemudian menjadi coretan kelam untuk pertama kalinya bangsa Indonesia menghadapi aksi brutal terorisme sepanjang sejarah.

2. Bom JW Marriot

Setahun berselang, pada 5 Agustus 2003. Hotel JW Marriot di Kawasan Kuningan Jakarta menerima serangan bom bunuh diri. Sang martir diketahui bernama Asmar Latin Sani. Ia meledakkan bom menggunakan mobil box dari luar area hotel. Atas kejadian ini, sebanyak 14 orang tewas termasuk pelaku teror.

3. Bom Kedubes Australia

Masih di Jakarta, tanggal 9 September 2004. Bom bunuh diri mengguncang Kedubes Australia Jalan HR Rasuna Said. Sebuah bom berkekuatan besar meledak meluluh lantakan bangunan depan Kedubes. Akibatnya, 9 orang dilaporkan tewas dan 161 orang mengalami luka-luka.

Sumber ledakan berasal dari mobil box yang dikemudikan Heri Golun atau Heri Kurniawan. Pelaku adalah warga Kampung Cigarung, Desa Kebonpedes, Kecamatan Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

4. Bom Bali II

Tahun 2005. Kabar duka kembali menyelimuti bangsa Indonesia. Pulau Bali mendapat serangan terorisme kedua kalinya. Tiga bom meledak di Kuta dan Jimbaran. Atas serangan ini, 23 orang tewas dan 196 mengalami luka-luka.

Ledakan itu berasal dari aksi bom bunuh diri yang dilakukan tiga pelaku teror. Yakni, Muhammad Salik Firdaus, Misno, dan Ayib Hidayat dibawah perintah Nordin M Top, warga Malaysia.

5. Bom Mega Kuningan

Pada tanggal 17 Juli 2009, dua ledakan bom bunuh diri mengguncang Hotel JW Marriot dan Ritz Carlton di kawasan Mega Kuningan Jakarta Selatan. Peristiwa ini menewaskan sembilan orang korban dan melukai lebih dari 50 orang lainnya, baik warga Indonesia maupun warga asing.

Identitas martir bom bunuh diri diketahui bernama Dani Dwi Permana (17) warga Bogor dan Nana Ikhwan (28) warga Pandeglang Banten.

6. Bom Cirebon 2011

Aksi bom bunuh diri berikutnya terjadi di Masjid Az Dzikra, komplek Mapolresta Cirebon Jawa Barat, Jumat (15/4/2011). Peristiwa dikenal dengan Bom Cirebon 2011.

Aksi serangan teroris ini menyebabkan 25 orang terluka dan sang pelaku, Muhammad Syarif Astanagarif (32), warga Pleret, Majalengka, Cirebon, tewas seketika.

7. Bom Sarinah

Bom bunuh diri kembali menorehkan luka mendalam bagi bangsa Indonesia di awal tahun 2016. Pada 14 Januari, sebuah ledakan mempora-porandakan kawasan Sarinah, Jakarta.

Dua warga sipil serta lima pelaku dinyatakan tewas dan beberapa lainnya luka-luka ketika bercengkerama di kedai kopi Starbucks Bioskop Djakarta Teater. Sang martir diketahui atas nama Ahmad Muhazan.

8. Bom Solo

Enam bulan usai kejadian itu, 5 Juli 2016 bom bunuh diri kembali meledak. Kali ini sasaran serangan adalah Mapolresta Surakarta. Aksi ini menewaskan pelaku, Nur Rohman dan melukai seorang petugas kepolisian.

9. Bom Kampung Melayu

Kembali di Ibukota Jakarta, dua serangan bom bunuh diri terjadi di Terminal Kampung Melayu pada 24 Mei 2017 malam.

Lokasi ledakan saling berdekatan dalam selang waktu lima menit. Dari lima orang yang tewas, dua di antaranya adalah pelaku bom yakni Ahmad Sukri (AS) dan Ichwan. Tiga lainnya adalah polisi yang sedang berdinas mengamankan pawai obor menyambut bulan Ramadan di lokasi yakni Ridho Setiawan, Taufan Tsunami, Imam Gilang Adinatayang. Ada 10 orang luka-luka terkena serpihan bom.

10. Bom Gereja Surabaya

Tahun 2018, sebuah ledakan bom bunuh diri mengguncang tiga tempat ibadah umat kristiani dan markas kepolisian di Kota Surabaya.

Ketika itu, pada hari Minggu, (13/5/2018) pukul 06.30 WIB. Gereja Katolik Santa Maria di Jalan Ngagel Madya 01 Surabaya menjadi sasaran bom bunuh diri. Pelaku teror merupakan adik kakak yang masih berusia di bawah umur, Yusuf (18) dan Firman (16).

Keduanya berboncengan mengendarai sepeda motor masuk ke halaman Gereja Santa Maria dan meledakkan bom yang mereka bawa. Dua pelaku dan lima masyarakat tewas di lokasi kejadian.

Kurang dari satu jam, atau tepatnya pukul 07.15 WIB. Gereja Kristen Indonesia (GKI) di Jalan Diponegoro Surabaya, juga tak luput jadi sasaran bom.

Pelaku adalah Puji Kuswati (43) bersama dua putrinya Famela (9) dan Firman (12). Mereka tewas, sedang di sekitar kejadian tidak ada orang lain yang menjadi korban meninggal di titik ledakan.

Berselang 38 menit kemudian giliran Gereja Pantekosta Pusat Surabaya Jalan Arjuna Sawahan yang menjadi target aksi bom bunuh diri.

Dita Oeprianto (48) bertindak sebagai martir. Ia merupakan ayah dan suami dari para pelaku teror di dua gereja sebelumnya.

Akibat aksi keji yang dilakukan keluarga anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Surabaya tersebut menewaskan 19 orang. Mereka adalah 6 pelaku dan 13 masyarakat. Menyusul pada 1 Juni 2018, satu orang yang menderita luka bakar 90% akibat bom Gereja Pantekosta meninggal dunia.

11. Bom Polrestabes Surabaya

Ditengah perhatian pemerintah, aparat kepolisian dan masyarakat atas terjadinya serangan bom bunuh diri itu. Keesokan hari, sebuah serangan teror menghantam Mapolrestabes Surabaya di Jalan Sikatan, Senin (14/5/2018) sekitar pukul 08.50 WIB.

Pelakunya adalah keluarga Tri Murtiono (50), bersama sang istri, Tri Ernawati (43) dan ketiga anaknya. Pada aksi ini, seorang anak yang disertakan sebagai martir, berhasil selamat dari ledakan.

12. Bom Polrestabes Medan

Pada hari Rabu, (13/11/2019). Ledakan bom bunuh diri mengguncang Markas Polrestabes Medan di Jalan HM Said, Kota Medan, Sumatera Utara.

Peristiwa itu bermula saat petugas kepolisian setempat baru saja menggelar apel pagi di halaman Markas Polrestabes Medan sekitar pukul 08.00 WIB.

Beberapa menit setelah usai menggelar apel, tiba-tiba bom meledak di sekitar halaman kantor operasional Markas Polrestabes Medan.
Ledakan berasal dari dekat kantin dan halaman parkir. Sumber ledakan juga terdengar hingga pelayanan Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK).

Dalam peristiwa itu, sebanyak enam korban dinyatakan mengalami luka-luka. Keenam korban itu yakni empat anggota polisi, satu pekerja harian lepas (PHL), dan satu masyarakat sipil. Sedang pelaku berinisial RMN alias D (24), tewas.

13. Bom Katedral Makassar

Terkini, peristiwa ledakan bom bunuh diri menghantam Gereja Katedral Makassar, Minggu (28/3/2021). Pelakunya, pasangan suami istri berinisial L dan YSF. Mereka berdua tinggal di kontrakan, di Jalan Tinumbu, Lorong 132, Kelurahan Bunga Ejaya, Kecamatan Bontoala, Makassar.

Akibat aksi teror ini, sedikitnya 20 orang mengalami luka-luka terdiri dari masyarakat dan petugas keamanan gereja. Sedangkan kedua pelaku tewas mengenaskan di lokasi kejadian.

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Muhammad Sholeh