Peristiwa

Jumat Agung, Umat Kristiani di Mojokerto Jalankan Misa di Gereja dengan Waswas

MOJOKERTO, FaktualNews.co-Umat Kristiani di sejumlah gereja Mojokerto tetap melaksanakan misa Jumat Agung meski dalam hati diselimuti waswas pasca-terjadinya bom teror di Gereja Katedral Makasar.

Sebagian tradisi dalam prosesi ditiadakan. Tak ada tablo kisah sengsara Yesus. Tak ada teatrikal penyaliban Yesus di bukit Golgota. Tak ada nyanyian kitab Injil saat suasana Paskah.

Tak ada jabat tangan hangat seusai misa. Tak ada pembasuhan kaki yang biasanya dilakukan oleh Romo kepada para umat. Dan tak semua umat hadir dalam gereja. Tak lain dan tak bukan karena pandemi Covid-19.

Setidaknya itu terjadi di Gereja Paroki Santo Yosep Mojokerto. Imam Ibadah Romo Jatmiko menuturkan, sangat manusiawi jika umat merasa waswas setelah mendengar kabar yang tidak mengenakkan adanya aksi teror bom beberapa waktu lalu di Makasar.

“Semuanya pasti waswas dan khawatir. Tapi toh, kami juga melihat ada pihak yang senantiasa melindungi kita, dari polisi dan tentara,” tuturnya pada FaktualNews.co usai ibadah misa Jumat Agung, Jum’at (02/04/2021).

Menurutnya, terorisme bukanlah kesalahan suatu agama. Melainkan kekeliruan cara berpikir seseorang yang tidak sesuai dengan agamanya.

“Mereka (teroris) menganggap pemikiran orang lain tidak benar,” ungkap Romo Jatmiko.

Dengan demikian, Romo Jatmiko mengimbau kepada umatnya untuk tetap menjalankan ibadah dengan khidmat dan tenang, saling memaafkan atas kejadian yang sudah selesai, dan saling menjaga persahabatan antarumat beragama.

“Sebagaimana pesan Yesus Krestus mendoakan mereka (teroris) tidak tahu apa yang mereka lakukan, kita mengampuni dan kita mengusahakan sebagai manusia supaya menjalin persahabatan, pertemanan dengan siapapun, tetapi juga menjaga kewaspadaan tanpa harus berlebihan,” katanya tersenyum.

Ia menyampaikan, di tengah situasi pandemi seperti ini, tidak semua jemaat gereja Paroki Santo Yoseph beribadah di gereja. Hanya ada 308 orang yang hadir secara tatap muka. Sedangkan yang dari rumah difasilitasi dengan live streaming (siaran langsung).

“Yang datang langsung dengan mendaftar terlebih dahulu. Tentu saja harus melaksanakan protokol kesehatan,” terangnya.

Pantauan di lokasi, gereja di Jalan Pemuda, Kota Mojokerto ini, mendapat penjagaan ketat aparat kepolisian, TNI, Satpol PP, beserta Banser NU Kota Mojokerto, guna menjaga prosesi misa berjalan dengan aman dan lancar.

Walikota Mojokerto, Ika Puspitasari yang juga melaksanakan peninjauan di gereja tersebut mengatakan, pihaknya dan jajaran Forkopimda ingin menjamin umat Kristiani melaksanakan ibadah dengan aman dan situasi kondisi.

Ia berpesan, agar umat Kristian agar tetap tenang dan beribadah tanpa rasa khawitir setalah kejadian aksi teror bom di Makasar.

“Kamj menjamin semua hak ibadah umat beragama bisa berjalan dengan lancar. Kami menghimbau beribadah tanpa rasa khawatir dan tetap tenang,” ucapnya dengan didampingi Kapolresta Mojokerto, AKBP Deddy Supriadi dan Dandim 0815, Letkol Dwi Mawan.