FaktualNews.co

Kemenag Pastikan Situbondo Peroleh Jatah Haji, Jika RI Dapat Kuota dari Saudi

Peristiwa     Dibaca : 663 kali Penulis:
Kemenag Pastikan Situbondo Peroleh Jatah Haji, Jika RI Dapat Kuota dari Saudi
FaktualNews.co/fatur
Misbahul Munir Kepala Kemenag Situbondo

SITUBONDO, FaktualNews.co-Meski pemberangkatan haji tahun ini belum ada kepastian, namun Situbondo dipastikan mendapatkan jatah. Dengan catatan jika Indonesia dapat kuota dari pemerintah Arab Saudi.

Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Situbondo, Misbahul Munir mengatakan, jika tahun ini ada pemberangkatan CJH, pasti ada pemerataan.

“Kalau Indonesia dapat kuota, seluruh kabupaten/kota se Indonesia akan dapat. Tidak mungkin Jawa Timur dikasih misalnya, terus Jawa Tengah tidak ada,” kata Misbahul Munir, Kamis (8/4/2021).

Menurutnya, yang menjadi masalah, hingga kini belum ada kepastian kuota untuk Indonesia. Pemerintah baru membahas skema.

“Beberapa waktu lalu saya mengikuti rakornas dengan Dirjen PHU Kemenag Pusat. Di situ disampaikan, belum ada informasi,” kata Misbahul Munir.

Misbahul Munir mengatakan, rapat tersebut juga disampaikan, bahwa pelaksanaan haji tetap ada. Tetapi apakah melibatkan warga di luar Arab Saudi, ini yang belum ada kepastian.

“Sekarang baru menyusun skema. Kira-kira kalau kita dapat kuota 100 persen, maka biayanya sekian. Kalau 50 persen, maka sekian dan seterusnya. Itu yang sedang dilakukan pemerintah sekarang,” imbuhnya.

Jika ada pemberangkatan haji tahun ini, Kemenag akan memprioritaskan CJH yang tertunda keberangkatannya di tahun 2020 lalu. Artinya, jamaah yang seharusnya berangkat di tahun ini, kemungkinan ditunda pada tahun berikutnya.

“Ada sekitar 600 jamaah haji Situbondo yang tertunda keberangkatannya tahun lalu,” terang

Misbahul mengatakan, hingga saat ini belum ada persiapan-persiapan teknis terkait haji yang dilaksanakan Kemenag Situbondo. Misbahul mengatakan, pihaknya baru menyiapkan hal-hal yang berkaitan dengan administrasi.

Seperti memperpanjang paspor calon jamaah yang sudah habis masa berlakunya. Termasuk juga mencari pengganti calon jamaah meninggal dunia.

“Itu yang kita upayakan saat ini. Kalau persiapan teknis belum berani, karena menunggu informasi berikutnya,” pungkasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Sutono Abdillah