FaktualNews.co

Mengenal Gen Miskit, Masjid Karang Pertama di Maldives

Religi     Dibaca : 1102 kali Penulis:
Mengenal Gen Miskit, Masjid Karang Pertama di Maldives
FaktualNews.co/Istimewa
Gen Miskit, masjid batu karang pertama di Maladewa. (Xavier Romero Frias - wikipedia.com)

SURABAYA, FaktualNews.co – Negara paling indah yang menjadi jujukan pelancong di muka bumi ini adalah Maladewa atau Maldives.

Negara kepulauan di Asia Selatan ini terdiri dari kumpulan atol (suatu pulau koral yang mengelilingi sebuah laguna) di Samudra Hindia.

Maladewa, menurut Wikipedia, terletak di sebelah selatan-barat daya India, sekitar 700 km sebelah barat daya Sri Lanka. Negara ini memiliki 26 atol yang terbagi menjadi 20 atol administratif dan 1 kota. Maladewa merupakan negara dengan populasi dan luas wilayah terkecil di kawasan Asia.

Negara dengan potensi pariwisata luar biasa dan ketenarannya mendunia ini hampir seluruh penduduknya beragama Islam.

Menurut cerita yang berkembang di masyarakat setempat, Islam masuk di kawasan negara itu pada tahun 1153 M.

Adalah seorang penghafal Alquran bernama Abul Barakat Yoosuf Al Barbary dari Maghrib atau Maroko yang pertama kali mengenalkan Islam di daerah yang sebelumnya kebanyakan masyarakatnya memeluk agama Buddha.

Dilansir Office Holidays, Abul Barakat Yoosuf Al Barbary disebut-sebut mampu mempengaruhi keyakinan raja setempat, Sri Tribuvana Aditiya, yang beragama Buddha. Kelak sang raja berganti nama menjadi Muhammad Ibn Abdulla.

Setelah memeluk Islam, raja kemudian mengirim misionaris untuk mengubah penduduk lokal di berbagai pulau di Maladewa.

Abul Barakat tinggal di Maladewa selama sisa hidupnya. Makamnya disebut Medhu Ziyaaraiy dan berdiri di dalam halaman Masjid Hukuru di ibu kota Malé, masjid pertama yang gunakan salat Jumat di pulau-pulau itu.

Sebelum masuk Islam, penduduk pulau-pulau tersebut telah mengikuti agama Buddha sejak abad ke-4 SM.

Saat ini Islam adalah ‘agama negara’ Maladewa dan semua warganya mengikuti keyakinan Islam.

Jejak peradaban Islam

Masjid pertama yang dibangun di Maladewa pada awalnya terbuat dari bahan yang mudah lapuk seiring waktu, seperti kayu, kelapa dan daun lontar.

Pada abad 14 atau sekitar awal tahun 1300, batu karang kemudian menggantikan material material-material rentan lapuk tersebut. Masjid batu karang merupakan masjid kuno di Maladewa yang dibangun dengan mekanisme interlocking yang sebagian besar terdiri dari batu karang.

Masjid batu karang adalah struktur arsitektur sangat unik, tidak ditemukan di bagian lain dunia mana pun.

Pada pertengahan abad ke-17 hingga awal abad ke-19, arsitektur masjid batu karang Maladewa berkembang dan berkembang.

Karena kedekatan negara itu dengan jazirah Arab, arsitektur masjid kubah bawang Arab segera menggantikan mayoritas masjid batu karang asli Maladewa pada pertengahan abad ke-19.

Saat ini, hanya enam masjid batu karang Maladewa yang berada dalam kondisi baik, yang semuanya terdaftar sebagai Situs Tentatif UNESCO dengan nama nominasi Masjid Batu Karang Maladewa.

Masjid batu karang, Gen Miskit

Gen Miskit adalah masjid tertua di Maladewa yang dibangun pada tahun 1300. Masjid itu terbuat dari batu karang dan dibangun langsung setelah Islam berkembang pesat di wilayah itu.

Gen Miskit terletak di distrik Hoadhadu di ujung utara pulau di mana situs bersejarah penting seperti Fua Mulaku Havitta dan pantai berpasir putih Thoondu juga dapat ditemukan. Kawasan ini terdiri dari sebuah kompleks yang rapi termasuk masjid batu karang, kuburan kuno dan sumur.

Dulunya orang biasa memberi penghormatan kepada orang suci yang dimakamkan di ziyaraiy (kuburan beratap dan bendera putih) dengan mengunjungi tempat itu secara berkelompok.

Di antara kelompok itu, beberapa lelaki tua berdoa dengan membakar dupa sementara yang lainnya, termasuk perempuan dan anak-anak, menyiapkan panganan yang kemudian dibagikan oleh semua peserta. Tradisi ini dihentikan pada awal tahun delapan puluhan.

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Muhammad Sholeh
Sumber
Berbagai sumber