FaktualNews.co

Jemaah Tarawih di Jember Diizinkan, Nongkrong Tidak

Peristiwa     Dibaca : 602 kali Penulis:
Jemaah Tarawih di Jember Diizinkan, Nongkrong Tidak
FaktualNews.co/Istimewa
Salat tarawih tercepat di Blitar, Rabu (8/5/2019).

JEMBER, FaktualNews.co – Berbeda dengan tahun 2020, pada Ramadan 1442 hijriah pamerintah membolehkan umat Islam untuk menjalankan Salat Tarawih berjemaah. Kementerian Agama (Kemenag) sudah menerbitkan petunjuk teknis pelaksanaannya.

Meski sudah memberi kelonggaran, pemerintah masih tetap tidak mengizinkan masyarakat berkerumun pascasalat. Misalnya, menongkrong usai berjemaah Tarawih.

“Dengan adanya petunjuk dari Kementerian Agama itu. Pelaksanaan Salat Tarawih pada Ramadan tahun ini diperbolehkan (berjamaah di Masjid). Tapi tetap memperhatikan protokol kesehatan,” kata Kasi Binmas (Bimbingan Masyarakat) Islam Kantor Kemenag Jember Muhammad Muslim saat dikonfirmasi melalui ponselnya, Minggu (11/4/2021).

Muslim mengatakan, masyarakat khususnya di wilayah Kabupaten Jember diharuskan menerapkan 5M (Memakai masker, Mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, Menjaga jarak, Menjauhi kerumunan, serta Membatasi mobilisasi dan interaksi).

“Agar nantinya jangan sampai terjadi kluster baru setelah diperbolehkannya Salat Tarawih berjamaah di masjid ini. Jangan sampai ibadah ini jadi mudarat,” ucapnya.

Pria yang juga mantan jurnalis ini juga mengingatkan, dengan adanya kesempatan bisa beribadah Salat Tarawih dengan berjamaah. Masyarakat pun juga diminta untuk tidak berkerumun setelah ibadah Salat Tarawih.

Karena disadari Muslim, masyarakat Jember khususnya, identik dengan berkumpul atau berkerumun usai beribadah Salat Tarawih.

“Jadi diimbau untuk tidak cangkrukan (berkerumun) tapi langsung pulang dan melanjutkan ibadah di rumah saja. Bagaimanapun kita harus maklum dengan kondisi pandemi Covid-19 ini. Agar bisa segera berakhir,” ujarnya.

Terkait pelaksanaan mengaji setelah Salat Tarawih, atau akrab disebut tadarus Al Quran.

“Tidak ada petunjuk khusus, tapi dipahami saja oleh masyarakat untuk dapatnya menerapkan 5M. Terutama menjaga jarak. Saya rasa lebih mudah mengaturnya untuk soal tadarus Al Quran itu,” ujarnya.

Selain itu, Muslim juga menambahkan, untuk di masjid-masjid juga diimbau untuk menyediakan fasilitas tempat cuci tangan. Juga menyemprot dengan disinfektan, sebelum dan sesudah beribadah Salat Tarawih.

“Disarankan selalu memakai masker, dan terutama untuk saf salat. Agar saat ini masih berjarak,” ucapnya.

Lebih jauh Muslim menyampaikan, soal pelaksanaan vaksin bagi takmir masjid.

“Karena kondisi stok kurang, saat ini masih pendataan saja. Tapi saya belum monitor berapa yang sudah dan yang belum. Tapi nantinya semua takmir dari data yang ada akan divaksin secara menyeluruh,” pungkasnya.

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Muhammad Sholeh