JOMBANG, FaktualNews.co-Menjelang Ramadan atau yang dikenal dengan istilah megengan dalam tradisi Jawa, ternyata mengerek harga berbagai komoditas di Jombang. Termasuk harga bunga, yang biasa digunakan untuk ziarah kubur (nyekar).
Bunga mawar misalnya, jika hari biasa harganya hanya sekitar Rp 500 per tangkai, namun sejak beberapa hari terakhir harga bunga mawar mencapai Rp 4 ribu.
Anis (54), salah satu pedagang bunga di Jalan Pahlawan Jombang menuturkan, mahalnya harga bunga ini selalu terjadi setiap menjelang bulan Ramnadan dan menjelang Lebaran. Hal ini karena bunga terus diburu pembeli untuk nyekar.
“Biasa, memang musimnya mahal, para pembeli juga tidak kaget,” kata Anis, Senin (12/4/2021).
Selain mawar, harga bunga yang menjadi lebih mahal di antaranya melati, kenanga dan bunga kantil. Melati dijual Rp 10 ribu per bungkus kecil. Sedangkan kantil biasanya dijual per tangkai, harganya sama seperti mawar, Rp 4 ribu per tangkai.
Sedangkan untuk kenanga, dijual kiloan mencapai ratusan ribu rupiah per kilogram. Biasanya, setiap musim seperti ini, Anis selalu mendapatkan keuntungan lebih besar dari hari-hari biasanya.
“Untung yang saya peroleh memang naik, tapi itu karena jumlah pembeli yang lebih banyak. Jadi bukan dari kenaikan harga bunga, karena harga kulakan kami juga naik,” imbuhnya.
Salah satu pembeli, Kasi, mengaku tak begitu menghiraukan harga bunga yang mahal ini. Meski sempat kaget, Kasi tetap membeli bunga sesuai kebutuhannya. Bahkan, dia tetap memilih jenis bunga yang berkualitas bagus meskipun harganya berbeda.
“Biar mahal ini setahun sekali saja kok, gak apa apa untuk nyekar orangtua saya beli yang masih segar-segar, milih sendiri. Beli mawar saja Rp 50 ribu dapat 14 biji, dapat bonus satu,” pungkasnya.